HABARI.ID I Tiba saat diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), “mesin-mesin” ekonomi harus dijaga untuk tetap hidup. Pusat perbelanjaan seperti pasar, akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat mengunjungi pasar Kayubulan Limboto, Sabtu (02/05/2020), mengungkapkan, pemerintah kabupaten Gorontalo tetap memberi ruang dibukanya pasar-pasar selama dua pekan pemberlakuan PSBB nanti.
“Kita tetap buka. Karena ini (pasar) jadi tempat belanja kebutuhan konsumsi masyarakat, kalau daerah lain saya dengar pasarnya ditutup,” ungkap Nelson Pomalingo.
Meski tetap dibuka, pasar-pasar di Kabupaten Gorontalo akan diatur sesuai standar SOP Kesehatan Covid-19. Para pedagang diwajibkan menggunakan maker dan dan lapak-lapak pedagang akan diatur posisinya agar sesuai ada jarak sesuai protokol kesehatan.
“Kita butuh spase yang besar. Kemungkinan akan ada beberapa jalan yang ditutup dan itu jadi tempat penjualan,” jelas Nelson Pomalingo.
Untuk mencegah penularan, penggunaan masker juga menjadi syarat mutlak untuk bisa berdagang di pasar. Hal ini juga berlaku kepada seluruh masyarakat di wilayah kabupaten Gorontalo yang ingin berbelanja.
Masyarakat dapat berbelanja di pasar sesuai waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo. Untuk pasar harian akan dibuka pada pukul 6 pagi hingga pukul 5 sore. Sedangkan untuk pasar mingguan, akan dibuka pukul 6 dan wajib ditutup pukul 11 siang.
“Jadwal pasarnya ada. Saya minta ini tolong ditaati. Apabila tetap ada yang tidak mematuhi, maka dengan terpaksa aktivitas pasar kami tutup.” tegas Bupati Nelson Pomalingo.
Sementara itu, Doni Lahati Asisten II Kabupaten Gorontalo, saat mendampingi Bupati menambahkan, posisi lapak jualan pedagang, memang masih sangat berdempetan.
Sehingganya, sebelum PSBB diberlakukan, pihaknya akan segera melakukan pengaturan. Dengan adanya jarak akan memberikan rasa aman bagi masyarakat dan terlebih khusus para pedagang yang berada di pasar.
“Kita evaluasi hingga hari Selasa. Kita sudah instruksikan sudah harus ada jarak dalam pasar. Kalau tidak, yah kami tutup,” jelas Doni Lahati.
Doni mengharapkan kepada pedagang untuk mematuhi aturan ini selama PSBB. Agar pasar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.(dwi/habari.id)