HABARI.ID | Pemerintah Provinsi Gorontalo menggandeng Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Gorontalo dalam mempromosikan gerakan diversifikasi konsumsi pangan lokal. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Pangan, Dinas Pariwisata dan PHRI yang digelar di Hotel Aston Gorontalo, Sabtu (11/9/2021).
Peran perhotelan dan restoran dipandang mampu meningkatkan gerakan diversifikasi pangan lokal di Gorontalo dengan cara mempromosikan, memasarkan dan menyajikan pangan lokal sebagai menu andalan.
“Adanya kerja sama dengan PHRI ini diharapkan pangan lokal menjadi bernilai tinggi, konsumsi pangan lokal di Gorontalo bisa meningkat, serta memberdayakan produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya pangan lokal,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba saat memberikan sambutan dalam kesempatan tersebut.
Darda mengatakan upaya memasyarakatkan diversifikasi pangan perlu terus didorong, agar potensi pangan lokal yang ada juga bisa dioptimalkan pemanfaatannya, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat. Kalau sudah demikian, diharapkan permintaan produk pangan lokal akan semakin pesat, sehingga mampu memicu pertumbuhan UMKM khususnya di bidang pangan lokal.
“Dengan diversifikasi pangan, masyarakat lebih sehat, aktif dan produktif, dan tentunya ketahanan pangan kita akan semakin kokoh,” ucap Darda.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan Strisno mengungkapkan kerja sama Ini merupakan sebuah langkah fundamental dari pemerintah untuk pemanfaatan produk pangan lokal baik berupa olahan UMKM maupun pangan segar.
“PHRI berkewajiban untuk mempromosikan dan mewajibkan anggota PHRI untuk memanfaatkan, memasarkan dan membeli produk UMKM pangan lokal. Kemudian kami dinas pangan dan dinas pariwisata melakukan edukasi, fasilitasi dari program besar ini sehingga ini diharapkan konsumsi pangan lokal meningkat dan hasil-hasil dari UMKM pangan lokal juga bisa terserap, kemudian pasar juga bisa terbuka,” ujar Sutrisno.
Sutrisno menyebutkan pangan lokal yang nantinya masuk ke hotel di antaranya olahan non terigu dan non beras seperti ubi kayu, kentang, jagung pisang, sukun dan sebagainnya.
“Saat ini hotel Aston yang sudah menyediakan pojok khusus makanan tradisonal. Dari PHRI tadi menyampaikan akan mengajak juga hotel Grand Q, Maqna, Amaris, Damhil dan hotel lainnya untuk menyediakan tempat yang sama. Selanjutnya restoran-restoran yang akan kita dorong juga untuk menyediakan makanan non terigu, sehingga kedepan kita bisa mengurangi ketergantungan impor terigu serta mengurangi konsumsi beras,” imbuh Sutrisno.
Penandatanganan MoU diawali dengan talk show dengan tema “Sehat dengan Pangan Lokal” serta dirangkaikan dengan penyerahan hadiah lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) “Depula Topango” bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. (edm/habari.id)