Pro Kontra Penerapan Pembelajaran Daring, Gubernur: Silahkan Perguruan Tinggi Putuskan Sendiri

oleh
pro kontra penerapan pembelajaran daring
Pertemuan antara Pemprov Gorontalo dengan pimpinan Perguruan Tinggi, Kamis (19/03/2020)
banner 468x60
HABARI.ID I Pro kontra soal penerapan pembelajaran daring dan opsi libur-tidaknya satuan pendidikan tinggi selama ‘status’ pandemi covid 19, mencuat pada rapat pimpinan perguruan tinggi dengan Pemprov (Pemerintah Provinsi) Gorontalo, Kamis (19/03/2020).

Masing-masing pimpinan perguruan tinggi menyampaikan argumentasinya. Ada yang sepakat dengan penerapan sistem pembelajaran daring karena demi keamanan ribuan mahasiswa.

Sementara perguruan tinggi lainnya belum sependapat karena keterbatasan fasilitas dan teknologi penerapan pembelajaran daring yang belum sepenuhnya dapat diakses mahasiswa.

Situasi sulit lainnya yang dihadapi sejumlah kampus yang memilih opsi tetap menjalankan proses perkuliahan, adalah soal penerapan protokol pencegahan covid 19.

Kampus harus menyediakan berbagai perlengkapan seperti hand sanitizer hingga masker dalam jumlah yang tidak sedikit. Ini jelas ada konsekuensi pembiayaan yang tidak kecil.

Di tengah pro kontra ini, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan masing-masing kampus. Menurutnya, ini menjadi hak prerogatif perguruan tinggi dan universitas.

“Jika ada universitas yang ingin mengambil kebijakan untuk pembelajaran daring, yah silahkan saja. Kalau pun ada yang tidak, silahkan juga. Intinya masing-masing perguruan tinggi mempertimbangkan sesuai kondisi. Tak perlu ada pro kontra,” ungkap Rusli Habibie.

Dan keputusan setiap perguruan tinggi ini, tetap harus memiliki prosedur pencegahan covid 19. Jika penerapan pembelajaran daring dianggap sebagai langkah yang terbaik, maka perguruan tinggi harus tetap memerhatikan dan mengontrol para mahasiswa.

“Kalau memilih opsi menerapkan pembelajaran daring, harus bisa dipastikan bahwa mahasiswa benar-benar belajar, dan perlu diawasi …,”

“Jangan ini malah dijadikan waktu bagi mereka (mahasiswa) untuk hanya sekedar berkumpul di cafe, contohnya,” jelas Rusli Habibie.

Intinya, kata Gubernur, harus fokus pada upaya menjaga mahasiswa. “Kalau ada kampus yang memilih pakai sistem daring, maka kampus tersebut bisa membantu kampus lainnya jika itu memungkinkan. Yang terpenting adalah, kita harus saling berkoordinasi,” kata Rusli Habibie.

Dengan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada masing-masing perguruan tinggi, soal penerapan pembelajaran daring tak lagi memunculkan pro kontra.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan