PJU di Kota Gorontalo Mati dan Dikeluhkan Warga, Gubernur Undang Manajer PLN UP3

oleh
PJU
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, saat berbincang dengan Manajer PLN UP3 Gorontalo Supriyadi.
banner 468x60
HABARI.ID I PJU atau dikenal dengan sebutan Penerangan Jalan Umum, di Kota Gorontalo menjadi keluhan masyarakat karena kesulitan beraktivitas saat malam hari.

Sejumlah keluhan masyarakat atas PJU Kota Gorontalo yang mati, diterima Gubernur Gorontalo Rusli Habibi, bahkan dirinya pun sempat menyaksikan sendiri sejumlah PJU mati di Kota Gorontalo.

Gubernur Gorontalo pun langsung menghubungi Wali Kota Gorontalo, untuk menanyakan persoalan matinya PJU di Kota Gorontalo. Ternyata kendalanya dianggaran listrik yang belum terrealisasi.

Upaya menidak lanjuti keluhan masyarakat tersebut, terus dilakukan Gubernur Gorontalo dengan mengundang manajer PLN UP3 Gorontalo, Supriyadi, Minggu (25/10/2020) di kediaman pribadi Gubernur.

“Beberapa hari lalu, saya menerima laporan masyarakat beberapa jalan yang mercury lampu jalannya mati. Saya juga melihat sendiri, ada beberapa ruas jalan yang mati …”

“Saya hubungi Pak Wali Kota, ternyata alasannya belum terealisasi anggarannya. Malam ini saya undang Kepala PLN, ini kan G to G atau government to government …”

“PLN plat merah, masa tidak saling percaya? Makanya tadi dari PLN bilang, akan segera ditinjau dan dinyalakan,” jelas Gubernur.

Dirinya sangat berharap, Penerangan Jalan Umum di Kota Gorontalo bisa aktif dengan maksimal, sesuai dengan komitmen bersama Ibu Kota Provinsi sebagai Kota Terang.

“Pemerintah Provinsi Gorontalo maksimal memberikan perhatian atas pembangunan fasilitas umum ini, nah kaitannya dengan biaya tentu menjadi kewajiban Pemerintah Kota Gorontalo,” terang Gubernur.

Sementara itu secara terpisah pelaksana tugs Kepala Dinas Perkim Kota Gorontalo, Laida M. Ali jelaskan, pembayaran listrik selama dua bulan untuk Penerangan Jalan Umum, masih terkendala dengan belum sahkannya APBD Perubahan.

“Meski demikian, kami tetap berupaya untuk membayar tagihan listrik dan pekan in sudah dibayarkan untuk dua bulan sampai Bulan September …”

“Sementara untuk tagihan listrik penerangan jalan umum di Bulan Oktober, SPM nya masih dalam proses dan biayanya sekitar Rp 600 juta setiap bulan,” terang Laida.

Berbeda dengan Manajer PLN UP3 Gorontalo, Supriyadi yang mengatakan bahwa hal tersebut hanya miss komunikasi semata.

Dan PLN sendiri segera aka berkoordinasi denga Pemerintah Kota Gorontalo. “Ini hanya miss komunikasi saja, pembayaran sudah dan kita akan segera tindaklanjuti,” ucapnya.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan