Pjs Bupati Trenggalek Imbau Masyarakat Tak Panik Soal Isu Tsunami

oleh
banner 468x60

HABARI,ID,TRENGGALEK l Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Drs. Benny Sampirwanto, M.Si., mengimbau masyarakat untuk tidak panik mengenai ramainya pemberitaan tentang potensi Tsunami di pesisir selatan Pulau Jawa.

Hal itu disampaikan Benny Sampirwanto pada rapat terbatas dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui webinar di gedung Smart Center, Trenggalek, Selasa (29/09/2020).

Dalam pembahasan tersebut, terdapat fakta bawasan pemberitaan ini berawal dari sebuah jurnal seorang ahli yang bukan untuk konsumsi publik.

Selain itu terdapat pemilihan kata yang dinilai berbeda arti antara isi jurnal dengan kutipan dalam sebuah pemberitaan.

“Sore ini kita mengikuti webinar dengan Pemprov Jatim. hadir juga para pakar dari ITS, Universitas Brawijaya, Lipi dan berbagai pakar lainnya,” ucap pria kelahiran Kediri ini.

Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh. Salah satunya mengenai pemberitaan megathrust. “Pemberitaan tersebut mengutip sebuah tulisan dari ahli yang ditulis dalam sebuah jurnal,” terangnya.

Lanjut Benny, jurnal tersebut merupakan kajian intern para ahli, bukan untuk konsumsi publik. Memang di pesisir Selatan Jawa ini berkemungkinan terjadi megathrust Tsunami, namun itu kemungkinan terjeleknya.

Semua itu bisa terjadi bilamana lempengan Barat dan Timur jatuh secara bersamaan. Memang kemungkinan itu bisa terjadi sehingga perlu waspada.

“Namun perlu kita tahu, ada bias informasi. Didalam jurnal disebutkan dituliskan ini berpotensi, namun informasi yang disebar di masyarakat ditulis diprediksi,” katanya.

Menurut Pjs. Bupati Trenggalek ini, pemilihan kata atau disksi yang sangat jauh artinya. “Potensinya memang bisa terjadi, namun itu kecil kemungkinannya. Masyarakat harus tenang menyikapi hal ini,” ungkapnya.

Benny, mengimbau masyarakatnya untuk tenang dan tetap selalu waspada. Apalagi di Trenggalek sudah terbentuk beberapa kampung tangguh Tsunami, dimana masyarakat sudah teredukasi apa yang harus diperbuat apabila ada potensi Tsunami.

“Beberapa rambu jalur evakuasi telah terpasang dengan baik. Masyarakat bisa mengikuti rambu-rambu ini untuk melakukan evakuasi, ” pungkasnya.

Sementara itu, ahli ITS, Amin Widodo menyebutkan, yang perlu diketahui bila terjadi Tsunami, waktu yang memungkinkan untuk menyelamatkan diri adalah 10 menit. Bila ada gempa lebih dari 20 menit, masyarakat lebih baik waspada melakukan evakuasi.(sar/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan