HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) Cabang Tulungagung soroti soal pengadaan beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Tulungagung. Mereka protes karena tidak dilibatkan dalam pengadaan program dari Kementerian Sosial tersebut.
Ketua PERPADI Tulungagung, Nuryadin mengatakan, wabah Covid-19 juga telah berdampak pada sebagian besar penggilingan padi di wilayah Tulungagung. Banyak penggilingan padi yang berhenti beroperasi.
Agar usaha penggilingan beras tetap hidup di tengah sulitnya ekonomi, mereka harusnya dilibatkan dalam pengadaan beras program BPNT.
“Kami berharap permintaan dan pengadaan beras untuk BPNT tidak diambilkan dari luar Tulungagung. Potensi beras lokal harus dimanfaatkan dan berdayakan bersama-sama,” Nuryadin, Rabu (12/08/2020).
Lanjut Nuryadin, siapa yang menjadi supplier baik reguler maupun AKD, tidak masalah. Yang penting mereka diajak koordinasi dan dilibatkan karena anggota PERPADI tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung dengan jumlah total 47 penggilingan padi.
Nuryadin mengaku PERPADI hanya terlibat karena kedekatan personal saja, tapi belum secara kelembagaan.
“Saya minta tolong kepada pemerintah, seluruh penggilingan padi dilibatkan agar tetap bisa hidup dan berdaya melalui sinergitas pada pengadaan beras di program BPNT,” harap Nuryadin, ia sembari mengatakan pengurus akan segera menghadap Bupati Tulungagung dan menyampaikan hal ini secara langsung.(fal/habari.id)
Response (1)