Pendekatan Inquiri dapat Meningkatkan Semangat Belajar Siswa

oleh
inquiri
Tri Imelda Tumulo, S.Pd.
banner 468x60

HABARI.ID I Penelitian tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan Inquiri, yang dikhususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XII SMA Negeri 4 Gorontalo, memiliki tujuan yang sangat baik terhadap semangat belajar siswa.

Karena dalam sistem pembelajaran menggunakan pendekatan Inquiri ini, membuat siswa untuk memcahkan permsoalan dari pertanyaan yang diberikan.

Kata Tri Imelda Tumulo, S.Pd, guru di SMA Negeri 4 Gorontalo, bahwa jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan analisis data dilakukan melalui analisis terhadap hasil observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksi diri terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik.

Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada setiap siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata persentase jumlah siswa yang memperlihatkan peningkatan hasil belajar yang diharapkan, seperti yang nampak pada pada siklus I pendekatan inquiri terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 54,4 persen.

Pada siklus II, pendekatan inquiri terjadi peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 76,7 persen. Disamping itu hipotesis tindakan yang telah dirumuskan yakni “Jika digunakan pendekatan inquiri dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris maka hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 4 Gorontalo akan meningkat” dapat diterima.

“Proses belajar mengajar interaksi dalam bentuk aktivitas belajar akan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Tugas guru sebagai pendidik, pengajar dan pembina harus dapat mengungkapkan kelemahan-kelemahan siswa dalam proses pembelajaran ..,”

“Tidak semua siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, bahkan ada siswa yang dalam proses belajar merasa dipaksa dan terpaksa untuk menyelesaikan tugas. Berdasarkan hal tersebut, maka guru perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam memahami materi yang diajarkan ..,”

“Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan metode pembelajaran yang sesuai, seperti: metode tanya jawab, metode simulasi dan metode bermain peran dengan menggunakan alat bantu yang dapat merangsang minat siswa dalam belajar ..,”

“Dari pengalaman sehari-hari dengan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas seringkali siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, sehingga ketika diberikan tugas maka siswa tidak dapat mengerjakannya dengan baik ..,”

“Oleh sebab itu perlu adanya metode pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa belajar disertai media/sarana yang dapat digunakan siswa untuk memahami materi pelajaran. Salah satu metode atau pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah inquiri,” jelasnya.

Melalui pendekatan inquiri diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam proses belajar mengajar, baik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun kegiatan-kegiatan lainnya dalam pembelajaran.

Selain hal-hal yang diungkapkan di atas, upaya guru melakukan perbaikan perilaku dalam proses belajar mengajar dimotivasi oleh harapan akan kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar sehingga mereka menjadi siswa-siswa yang terampil dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam hidup bermasyarakat.

“Harapan-harapan tersebut sudah tentunya ditopang oleh usaha-usaha membelajarkan siswa melalui kegiatan berlatih. Tanpa melatih dan membiasakan siswa untuk belajar dengan baik, maka harapan-harapan tersebut tidak akan terwujud sesuai dengan yang diinginkan,” ungkapnya.

Dalam perumusan masalah pada penelitina ini tambah Tri Imelda, dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui pendekatan inquiri hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XII SMA Negeri 4 Gorontalo dapat ditingkatkan?”.

“Cara pemecahan masalahnya, dapat dilakukan antara lain dengan pendekatan inquiri dalam proses pembelajaran. Pendekatan inquiri merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat ..,”

“Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan