Pemda Pohuwato Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing dan Lelangit

oleh
Bibir Sumbing
banner 468x60

HABARI.ID, POHUWATO I Program operasi bibir sumbing dan lelangit kerjasama Pemda Pohuwato dan Fakultas Kedokteran Gigi dan Mulut, Universitas Hasanudin, Makassar saat ini tengah berlangsung di RSUD Bumi Panua. Minggu, (27/02/2022).

Jalannya program tersebut ditinjau langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Ketua DPRD, Idris Kaji, Kapolres Pohuwato, Dandim 1313 Pohuwato dan perwakilan PN Marisa,

Pada kesempata itu, Bupati Saipul mengutarakan rasa syukurnya atas berjalannya kegiatan kemanusiaan operasi bibir sumbing dan lelangit yang merupakan rangkaian rangka HUT ke-19 Kabupaten Pohuwato dan Milad ke-1 Pemerintahan SMS.

“Berbagai rangkaian kegiatan sudah kita lalui, dan alhamdulillah atas kerjasama antara Unhas dan pemda hari ini dilaksanakan operasi bibir sumbing, dengan pendaftar sekitar 48 orang, dan yang akan dioperasi hanya 34 orang dengan kasus yang terberat itu 2 orang,” terang Saipul.

“Saat ini sekitar 10 orang sudah selesai di operasi, yang insyaallah ini berjalan sampai dengan tengah malam dan pada Senin besok sudah selesai semuanya. Harapan kami agar mereka kembali bergaul dengan teman-tema dan bisa percaya diri lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Baperlitabang, Irfan Saleh yang juga koordinator baksos bibir sumbing mengungkapkan gagasan ini berawal dari niatan Bupati yang ingin menjadikan Pohuwato sehat.

“Ini merupakan gagasan pak Bupati, sehingganya pada momentum HUT ke-19 Kabupaten Pohuwato dan Milad Pemerintahan SMS ke-1, Oemda Pohuwato bekerjasama dengan yayasan celebes cleft center, Fakultas Kedokteran gigi dan mulut Unhas dan direktur rumah sakit gigi dan mulut, Makassar melaksanakan operasi bibir sumbing dan lelangit,” ujar Irfan.

Lebih lanjut, Irfan Saleh juga menegaskan bilamana kegiatan operasi ini akan dilaksanakan setiap tahun dan akan dilegalkan dalam bentuk kerjasama, karena data yang ada, sebagian besar kasus bibir sumbing ini butuh 2-3 kali tindakan operasi dengan jeda 6-12 bulan.

“Insyallah kedepan akan dilegalkan. Untuk kegiatan ini sendiri, tadinya 48 orang yang daftar, dan ketika di screening yang lolos operasi hanya 34 orang, ini karena adanya persoalan pertimbangan medis, sehingga mereka masih ditunda, Operasi ditargetkan hari ini selesai, karena mereka mengoperasi 1X24 jam,” pungkasnya.

Dari informasi yang diperoleh, operasi ini melibatkan tim dokter spesialis dari Makassar sebanyak 14 orang, ditambah tenaga anastesi dari Provinsi Gorontalo 2 orang, dokter spesialis anak RSBP 1 orang, dokter spesialis anastesi RSBP 1 orang, serta perhimpunan dokter gigi Indonesia Gorontalo. (Dod/Habari)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan