Pelatihan Pertanian dan Peternakan Alami Bagi Penyuluh Resmi Dibuka

oleh
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba saat foto bersama pada kegiatan Pelatihan Pertanian dan Peternakan Alami yang diprakarsai Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, Senin (14/9/2020). (F. Nova/Humas)
banner 468x60
HABARI.ID I Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba membuka kegiatan pelatihan pertanian dan peternakan alami bagi para penyuluh se kabupaten/kota yang digelar Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, Senin (14/9/2020).

Sekretaris Daerah Darda Daraba pun memberi apresiasi terhadap kegiatan yang sejatinya sejalan dengan misi Provinsi Gorontalo dalam menciptakan pengelolaan sumber daya yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Ini merupakan ide yang sangat luar biasa yang muncul tiba-tiba untuk melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis teknologi pertanian dan peternakan alami kepada penyuluh,” puji Darda Daraba.

Menurutnya, dalam pembangunan pertanian harus memperhatikan 3 kunci utama, yakni ekonomi yang berjalan terus, ramah lingkungan dan dapat diterima masyarakat.

“Sehebat-hebatnya teknologi, jika tidak terterima oleh masyarakat, maka kita tidak bisa mengembangkan apapun itu. Artinya bahwa dalam pengembangan sumber daya pertanian yang ramah lingkungan itu tidak lepas dari dukungan masyarakat,” sebut Darda.

Revolusi hijau, lanjut Darda, memang telah nyata dapat meningkatkan produksi pertanian berlipat ganda. Namun, penerapannya perlu kehati-hatian karena pengunaan bahan kimia seperti pestisida secara terus menerus dapat menyebabkan degradasi lahan.

Olehnya, sambung Darda, pembangunan pertanian kedepan perlu memperhatikan konsep pertanian alami atau ramah lingkungan yang berkelanjutan.

“Semoga melalui bimtek ini, teman-teman insan pertanian yang ada di Gorontalo bisa menggali dan meningkatkan potensi diri masing-masing dalam menerapkan teknologi pertanian yang alami kepada masyarakat. Karena tantangan kita saat ini bagaimana memanfaatkan lahan pertanian yang semakin terbatas dengan teknologi pertanian yang alami atau ramah lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Taufik Kurniawan menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan atas ide dari staf khusus menteri pertanian untuk mengenalkan satu teknologi baru yang mungkin belum familiar di mata petani maupun penyuluh.

Teknologi pertanian alami ini berbeda dengan teknologi pertanian secara organik. Para petani, kata Taufik, akan membuat pupuk dan enzim dari bahan bahan alami yang bisa digunakan untuk mengganti penggunaan insektisida atau sebagai zat tambahan yang digunakan pada pakan.

“Jadi ada semacam teknologi yang akan disampaikan oleh narasumber terkait pertanian dan peternakan alami. Yang diharapkan teknologi ini diketahui oleh para penyuluh yang ada di Provinsi Gorontalo,” tandasnya.(rls).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan