HABARI.ID I Bonus Demografi adalah komposisi dimana umlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Ini adalah fenomena yang potensial dan menguntungkan bagi Indonesia untuk mengembangkan banyak aspek.
Tentang bonus demografi menjadi topik utama pada forum Musyawarah Nasional (Munas) IV KKI (Koalisi Kependudukan Indonesia) 2019 di Hotel Santika, provinsi Banten, Kamis (12/09/2019).
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, yang juga Ketua KKI Provinsi Gorontalo hadir dalam kegiatab tersebut bersama sejumlah pimpinan KKI Kabupaten/Kota dan Provinsi di seluruh Indonesia.
Menurut Nelson, jika dulu pemerintah fokus dengan pembangunan fisik dan pembangunan infrastruktur, maka sekarang sudah saatnya menseriusi tentang peningkatan investasi sumber daya manusia (SDM).
“Bonus demografi harus kita terima, bukan saja pada usia produktif namun juga Lansia. Seluruh daerah mengalami itu, dan ini wajib kita pikirkan bersama. Peningkatan SDM adalah investasi jangka panjang,” ungkap Nelson.
Fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun) ini, menurut Nelson, sangatlah strategis.
“Kondisi ini sangat strategis bagi kita untuk melakukan kolaborasi antar pemerintah daerah, dalam membahas apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka ‘memenangkan’ bonus demografi …”
“Di era otonom ini, sangat penting bagi pimpinan daerah untuk mengambil suatu kebijakan dalam meningkatkan SDM,” tegasnya.(fbd/Habari.id)