Motif Bunuh Diri Briptu RF Diduga Terkait Hubungan Asmara, Keluarga Tolak Lakukan Otopsi

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Gorontalo Kombes Pol Nur Santiko mengungkap motif anggota Polisi RF mengakhiri hidupnya. Melalui jumpa pers, Minggu (26/03/2023), pria berpangkat Briptu tersebut diduga tengah terlibat hubungan asmara dengan kekasihnya.

Sebelumnya, Briptu RF ditemukan dalam keadaan tewas di dalam mobil dinas Polri berwarna putih dengan nomor 1214-XXIX di kompleks Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (24/03/2023) lalu dengan luka tembak di bagian dada kiri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tim Forensik Polda Gorontalo, Staf Spripim Polda Gorontalo itu mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri. Bahkan peluru pun menembus ke punggung bagian bawah setelah mengenai jantung korban.

“Memang beberapa hal kami sempat mengalami kebingungan, darimana kami harus melangkah karena korban pribadi termasuk cukup tertutup, tidak banyak informasi yang dapat digali. Namun, sedikit demi sedikit mulai terkuak informasi adanya keluhan tentang perasan asmara yang terpendam dan kekecewaan,” ungkap Kombes Pol Nur Santiko.

Kombes Pol Nur Santiko menjelaskan jika pihak Polda Gorontalo masih belum mengetahui keberadaan sang kekasih Briptu RF tersebut. Pasalnya, korban menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang wanita yang entah dimana keberadaanya.

“Kami akan dalami lagi, siapa orang (wanita yang terlibat hubungan_red) ini dan kenapa timbul kekecewaan. Penemuan ini baru kami dapatkan siang tadi dari rekan-rekan di lingkungan korban,” jelas Kombes Pol Nur Santiko.

Pihak Keluarga Enggan Dilakukan Otopsi

Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengungkapkan bahwa pihak keluarga Briptu RF merasa keberatan untuk dilakukan otopsi. Sehingga penyidik membuatkan surat pernyataan atas kesepakatan pihak Polda Gorontalo dengan keluarga Briptu RF dan melalukan pemeriksaan luar saja.

“Kita sudah sampaikan secara transparan ke pihak keluarga korban untuk melihat kondisi jenazah secara keseluruhan, kemudian keluarga keberatan dilakukan otopsi. Kemudian pihak kriminal umum juga telah memberikan penjelasan lagi sesuai prosedur, dengan demikian kita bisa simpulkan keluarga menerima kondisi yang ada. Namun keluarga meminta kepada penyidik untuk mengungkap apa motif korban meninggal dan kami sementara kerjakan,” kata Kombes Pol Wahyu. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di