HABARI.ID, GORONTALO UTARA I Secara tegas Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin bakal mengevalusi kinerja pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Disdukcapil Gorontalo Utara. Hal itu buntut dari mandegnya pelayanan di dinas administrasi kependudukan tersebut.
Menurut, Indra, sebagai kepala daerah, dia memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Untuk itu, intergritas dari setiap individu yang ada dalam roda pelayanan harus mengedepankan kepentingan publik.
“Saya tidak tahu dari Kementerian atau tidak, yang saya tahu persis. Meskipun ada, tapi tidak bisa melakukan kegiatan yang mendukung pelayanan kemasyarakatan tentu saya akan ganti,” jelasnya.
“Saya akan ajukan penggantiannya kepada Kementerian,” tegas Indra.
Selanjutnya, kata Indra, tidak ada tawar menawar jika telah berhadapan dengan kepentingan dan pelayanan publik.
“Sepanjang dia bekerja dengan baik, dan sepanjang bekerja untuk pelayanan kepada masyarakat, tentu sebagai kepala daerah saya memberikan respon..,”
“Tetapi kalau ternyata tidak mendukung pelayanan maka akan saya tinjau kembali,” ungkapnya.
Dilain tempat, Tomi salah seorang PTT senior di Disdukcapil Gorontalo Utara mengatakan, dirinya tidak akan bekerja selama belum ada pergantian kepala dinas di instansi tersebut.
“Kalau beliau (red. kepala dinas) masih di situ dan meski sudah ada SK tetap kita tak bisa kerja,” ungkap Tomi.
Ditanyakan tentang integritasnya sebagai seorang yang telah lama berkecimpung di bidang pelayanan, Tomi menampik bahwa ketidakhadirnya karena belum ada jaminan SK dan merasa sudah tidak nyaman bekerja.
“Kita kerja cari kenyamanan, meski pelayanan terkendala, sebenarnya siapa manusia tidak ada perasaan, apakah daerah peduli dengan kami?,” ungkapnya.
Tomi sendiri merupakan administrator database (ADB) senior yang telah lama berkecimpung di hal-hal terkait server dan sistem yang ada di instansi tersebut. Ketidakhadiran Tomi jelas membuat pelayanan menjadi terkendala. Sebab dari semua pegawai Tomi cukup piawai.
“Sekalipun ada SK tetapi Kadisnya masih yang sekarang sama saja bohong, sudah tidak nyaman bekerja,” ujar Tomi. (Wi/Habari.id)