Sempat Menolak Saat Dijemput, Pasien 44 Hanya Ditempatkan di Wisma Atlet

oleh
Pasien, Positif Corona, Covid-19
Pasien 44 ditempatkan di Wisma Atlet David-Toni Limboto, yang kini jadi tempat karantina Covid-19. Pasien 44 ditempatkan di Wisma Atlet karena yang bersangkutan termasuk orang tanpa gejala (OTG).[foto_dwi/habari.id]
banner 468x60
HABARI.ID I Pasien 44, seorang perempuan berinisial WN (37), warga kecamatan Telaga, dinyatakan positif tertular Corona meski tanpa gejala. Dia terkonfirmasi positif setelah tim medis Gugus Tugas melakukan contact tracking dan identifikasi PCR.

WN, yang pernah melakukan kontak dengan pasien 09 ini, sempat menolak saat dijemput GTPP Covid-19 Kabupaten Gorontalo, Rabu (20/05/2020) malam. Dia kini dikarantina di Wisma Atlet David-Toni Limboto, dan akan dirawat di sana.

“Karena termasuk orang yang tanpa gejala (OTG), maka pasien 44 kami tempatkan di Wisma Atlet, disamping sebagai langkah kita untuk membantu rumah sakit agar tidak terjadi penumpukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir.

Berita Terkait: Hasil Contact Tracking Tim Medis, 16 Orang Positif Corona!

Alasan lainnya hingga orang yang tertular virus Corona ditempatkan di Wisma Atlet (tempat karantina), karena dalam penanganannya belum membutuhkan alat seperti ventilator dan sebagainya.

Roni membenarkan soal GTPP yang sempat kesulitan saat menjemput pasien 44. Yang bersangkutan dan juga keluarganya, menolak.

“Jam 12 malam kami jemput. Sempat ditolak. Tapi setelah berunding pihak keluarga dan pasien akhirnya menerima, karena perawatannya hanya di Wisma Atlet, tidak di rumah sakit,” jelas Roni.

Meskipun tidak dirawat Rumah Sakit Rujukan, kata Roni, tapi perawatan dan pengawasan tetap dilakukan secara maksimal.

Karena telah merawat orang yang terkonfirmasi positif Corona, Roni Sampir menjelaskan pihaknya membutuhkan lebih banyak APD, dan tentu saja tim perawat yang siap.

“Untuk obat dan seluruh kebutuhannya, semua ditanggung Negara. Untuk penanganan orang yang sudah positif Covid-19 ini, kita membutuhkan alat pelindung diri dan anggaran lebih …,”

“Pemerintah Kabupaten dan Provinsi akan saling berkolaborasi untuk hal ini,” jelas Roni Sampir.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan