HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Pemerintah Kota Gorontalo sudah beberapa kali melaksakanan bimbingan teknis dan pelatihan, bagi seluruh operator dan pimpinan OPD tentang pelaporan data realisasi hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan tahun berjalan, melalui aplikasi e-Monep.
Sayang, bimbingan teknis dan pelatihan itu tidak terlihat hasilnya dan sempat membuat Wali Kota Gorontalo Marten Taha mara, dan angkat bicara bahwa Kota Gorontalo sampai dengan saat ini masih disibukan dengan pengelolaan administrasi.
Parahnya lagi, dari progres pelaksanaan e-Monep di wilayah Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo berada pada posisi ketiga dengan skor di bawah Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Boalemo.
Dengan hasil progres e-Monep Kota Gorontalo, pada realisasi fisik hanya mencapai 69 persen dan realisasi keuangan lebih rendah pada posisi keempat dengan progres 55 persen.
Tidak hanya sampai disitu saja, Wali Kota Gorontalo Dua Periode ini sempat marah ketika mengetahui masih ada OPD yang tidak tepat waktu melakukan penginputan realisasi di aplikasi e-Monep.
Diantaranya, Dinas PUPR Kota Gorontalo, FKTP PKM Hulonthalangi, FKTP PKM Dungingi, Dinas Pangan Kota Gorontalo dan Kantor Camat Hulonthalangi.
Bahkan dua diantara lima OPD tersebut, ada dua OPD yang tidak selesai melakukan penginputan realisasi pada Bulan September tahun 2022 di aplikasi e-Monep. Diantaranya Dinas PUPR Kota Gorontalo dan FKTP PKM Hulonthalangi.
“Kendalanya dimana sebenarnya. Terkait dengan pengimputan di e-Monep bukannya kita sudah beberapa kali menggelar Bimtek dan pelatihan? ..,”
“Saya minta dengan tegas kepada seluruh pimpinan OPD, agar jangan hanya diam dengan kondisi seperti ini,” tegasnya.(bnk/habari.id).