HABARI.ID | Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melalui Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) ciptakan Inovasi Sekolah bahari sebagai penguatan program Kampung Bahari Nusantara (KBN) di kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo.
Ketua PKM-PM, Galang Anugerah P. Lamato mengatakan selama sepuluh tahun belakangan ini telah terjadi degradasi terhadap hasil laut yang disebabkan oleh adanya ancaman pencemaran lingkungan.
Tak heran, hal ini berdampak pada hasil tangkapan ikan dan menurunnya pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, wilayah ini juga telah dicanangkan oleh pemerintah setempat untuk menjadi Kampung Bahari Nusantara (KBN) yang programnya bergerak dalam masalah lingkungan dan dapat menunjang ekowisata serta keunggulan dari pantai Leato Selatan.
“Namun, dalam pelaksanaan programnya belum terlaksana dengan optimal disebabkan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, dan juga minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah baik sampah organik maupun anorganik,” ucap Galang.
Lebih dari itu. Galang juga mengatakan hingga saat ini tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan akan terus melandai jika tidak diasah.
“Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami mengusulkan PKM-PM berupa Inovasi Sekolah Bahari Sebagai Penguatan Program Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Kelurahan Leato Selatan Kota Gorontalo,” kata Galang.
Kedepan, melalui gebrakan ini Galang berharap inovasi Sekolah Bahari ini dapat menambah pemahaman masyarakat tentang pengolahan sampah organik dan anorganik.
“Sehingga dapat menjaga kebersihan laut dalam menunjang ekowisata yang merupakan salah satu program dari KBN” tambahnya lagi.
Pencapaian Target
Pada pelaksanaannya nanti, sekolah ini tidak hanya melakukan edukasi terhadap masyarakat saja. Melainkan untuk mengolah sampah baik organik dan anorganik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Ada 3 target yang ingin kami capai. Diantaranya, terciptanya masyarakat yang peduli terhadap lingkungan pesisir pantai, pemanfaatan pupuk kompos dari sampah serta memanfaatkan olahan sampah menjadi bros, gantungan kunci dan berbagai macam perhiasan lainnya,” tutupnya.
Adapun empat mahasiswa yang tergabung dalam PKM-PM ini diantaranya, Galang Anugerah P. Lamato sebagai Ketua tim, Moh. Izwarto Piyohu dan Siti Istiqamah Nggole. Ketiga mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas MIPA serta Dwi Anggriani Habie yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.