HABARI.ID, TRENGGALEK I Komisi I dan II DPRD Kabupaten Malang lakukan studi banding ke kabupaten Trenggalek Senin (08/02/2021). Kunjungan kerja (kunker) ini terkait regulasi dan inovasi Pemerintah Daerah dalam upaya mengoptimalkan dan meningkatkan produk pertanian.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang, Muslimin mengatakan, inovasi pertanian Trenggalek sangat baik dan berharap ini juga bisa terimplementasi di kabupaten Malang.
“Meski pertemuannya hanya sekilas, kami ingin mengoptimalkan petani-petani milenial yang selama ini anak-anak muda di kabupaten Malang kurang mau bertani untuk mau bertani,” ujarnya.
“Padahal potensi kita kan luar biasa besar karena wilayah kabupaten Malang sangat luas untuk agro bisnis,” kata Muslimin menambahkan.
Muslimin berharap anak-anak muda di kabupaten Malang tidak usah urban. Lebih baik mengelola tanahnya masing-masing.
Berdayakan Generasi Muda, Optimalkan Potensi Pertanian
Politikus PKB ini mengapresiasi ide Pemkab Trenggalek yang memberi perhatian khusus bagi anak-anak muda untuk terjun di bidang pertanian.
Ia juga mengapresiasi terobosan Pemkab Trenggalek ini. Meski di tengah kota tetap ada agro park-nya.
“Ini kan luar biasa. Di tengah kota ada agro park, di saat hampir sebagian daerah lain berlomba-lomba membangun gedung dan perumahan di tengah kota …,”
“Semoga ini bisa kita adopsi untuk kabupaten Malang, terutama bagaimana nantinya ada agro park di tengah kota,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD kabupaten Trenggalek, Muktarom mengatakan, kedatangan Komisi I dan II DPRD kabupaten Malang ke Trenggalek dalam rangka ingin mengetahui lebih jauh mengenai inovasi dan upaya untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
Namun, kata Muktarom, “Karena hari ini anggota dewan yang membidangi masih ada agenda Musrenbang di tingkat kecamatan, sehingga beliau tidak bisa menemui. Sebagai sekretariat DPRD kami ditugasi untuk mendampingi tamu dari DPRD Malang,” ucapnya.
Muktarom menyampaikan, bahwa lahan pertanian di wilayah Kabupaten Trenggalek sangat terbatas, karena 2/3 wilayahnya adalah pegunungan dan hanya 1/3-nya wilayah dataran.
“Pertaniannya itu sedikit sekali. Sehingga masyarakat banyak yang lari ke luar kota dalam rangka untuk menopang kebutuhan hidupnya,” terang Muktarom.
“Terkait dengan kemajuan pertanian ini, bupati Trenggalek punya tekad besar agar para pemuda yang diluar kota bisa kembali lagi ke Trenggalek untuk memajukan pertanian,” kata Muktarom.
Ia menjelaskan, sebagaimana gagasan Bupati, pemuda kelak akan mendapat modal kemudian pengawasan jika akan terjun ke pertanian. Dan Pemerintah akan membeli hasilnya. Seperti yang sudah pernah dikembangkan Pemprov Jawa Barat.
“Saat ini Pemprov Jabar menggaet 5 ribu pemuda untuk terjun ke pertanian, mendapat dan alat. Lalu pemerintah yang akan membeli hasilnya. Itulah tekad pak Bupati Trenggalek saat ini,” tutup Muktarom. (Sar/habari.id)