KAT Menghilangkan Kesan Keterpencilan, 39 Unit Rumah Sederhana Diresmikan Dirjen Dayasos

oleh
kat kemensos ri
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama Dirjen Pemberdayaan Sosial, Kementrian Sosial RI, Pepen Nazaruddin, dan didampingi anggota DPR RI Komisi VIII Idah Syahidah, serta Bupati Boalemo dan Bupati Kabupaten Gorontalo Utara saat meresmikan 39 unit rumah sederhana Komunitas Adat Terpencil (KAT) di desa Rumbia, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Rabu (4/3/2020). [foto_hms.pmprv]
banner 468x60

HABARI.ID I Pembangunan Komunitas Adat Terpencil (KAT), menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk melestarikan adat setempat dengan menghilangkan kesan keterpencilan. Warga yang tinggal terpisah-pisah di pegunungan dikumpul menjadi satu komunitas dan tinggal di rumah sederhana yang dibangun pemerintah.

“Intinya, 39 unit KAT kita bangun ini, akan menguatkan komunitas adat. Adat adalah bagian dari kearifan lokal. Kita hilangkan keterencilannya …,”

“Jangan sampai karena jauh maka terpengil secara geografis, secara sosial budaya sehingga merugikan,” terang Dirjen Pemberdayaan Sosial, Kementerian Sosial RI, Pepen Nazaruddin, pada peresmian 39 unit rumah sederhana KAT di desa Rumbia, kecamatan Botumoito, kabupaten Boalemo, Rabu (04/03/2020).

Program rumah sederhana KAT merupakan bantuan Kemesos tahun 2019 lalu. Ada 129 unit yang dibangun dengan menelan anggaran Rp5 miliar.

Rinciannya 39 unit di KAT Rumbia, 42 unit di KAT desa Kelapa Lima, Kecamatan Popatato Timur, Pohuwato serta 45 unit di Desa Potanga, Kecamatan Biau, Kabupaten Gorontalo Utara.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menekankan tentang pentingnya verifikasi dan validasi data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Jaminakan Kesehatan Semesta (Jamkesta). Hal itu untuk menghindari orang yang tidak berhak serta untuk efektivitas bantuan.

“Setelah kami turunkan tim, ternyata hampir 40 persen datanya tidak akurat lagi. Ada yang sudah pindah masih dapat PKH, ada yang sudah meninggal dapat PKH, ada yang kaya, punya motor dan lain-lain. Ada juga bantuan hanya berputar putar saja di keluarga itu. Ini yang tidak boleh,” tegas Rusli.

Pada peresmian tersebut, Pemprov Gorontalo ikut memberikan berbagai bantuan. Diantaranya bantuan sembako dari Baznas untuk 750 kaum duafa, penyerahan santunan bagi 250 anak yatim dan penyeeahan bibit pohon bagi warga komunitas adat. Ada juga bantuan dari Kemensos untuk warga komunitas adat yang diterima oleh Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin.

Peresmian yang ditandai dengan penyerahan simbolis sertifikat tanah serta pengguntingan pita ini, sedianya dihadiri Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara. Belakang Mensos berhalangan hadir karena harus mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.(rls/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan