HABARI.ID I Pulau Saronde 1 dari 52 pulau indah yang ada di Gorontalo Utara, keindahan itu bukan hanya sebatas berkat tapi potensi besar yang wajib digarap oleh pemerintah. Baru-baru ini, Pemkab Gorontalo Utara membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola potensi tersebut. Tak tanggung-tanggung investor yang tertarik merupakan pengusaha yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis pariwisata kelas Internasional.
Ini bukan kali pertama pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara memberikan hak kepada pihak swasta untuk mengelola pulau yang memiliki nama dengan makna filosofis Gorontalo itu. Sebelumnya sejak tahun 2013 pulau Saronde juga pernah dikelola oleh pihak lain. Namun dengan berat pemerintah harus memutuskan kontrak 25 tahun tersebut, sebab pihak swasta sebelumnya dianggap tidak kompenten dan berkomitmen memenuhi seluruh perjanjian kerja sama.
“jadi ada yg pernah kelola itu, tidak memenuhi perjanjian kerja sama yang telah mereka buat, seperti membangunan fasilitas sesuai dengan perjanjian, lalu juga PAD selama kurun waktu dari tahun 2013 tersebut hanya sebesar seratus jutaan lebih, maka kita ambil langkah agar potensi dapat dikelola dengan baik,” Jelas Kepala Dinas Pariwisata Gorontalo Utara, Badar Pakaya.
Mrs. Anke dan Rencana Pembangunan Fasilitas Premium di Pulau Saronde dan Bogisa
Kerja sama pun akhirnya jatuh ke tangan PT. Blue Bay Divers, sebuah perusahaan pengelola objek wisata yang dimiliki oleh seorang perempuan asal Jerman, yakni Mrs. Anke Andree. Pada wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Habari.id dengan Anke, dirinya mengatakan potensi keindahan pulau Saronde memiliki daya tarik kelas internasional. Wajar bila dirinya, memilih untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah Gorontalo Utara.
“Ini sangat indah, dari sisi yang lain kamu bisa melihat matahari terbenam, dan di sisi yang lain kamu bisa melihat matahari tenggelam, sangat indah. Sejak saya datang melihat 2 tahun lalu saya langsung menyukai pulau ini,” jelas Anke.
Menurut Anke, peluang bagi datangnya wisatawan luar negeri sangat besar sebab keindahan pulau Saronde belum banyak diketahui dunia internasional. “Ini belum tersentuh, belum ada turis-turis banyak, dan cocok sebab wisatawan internasional itu suka mencari lokasi-lokasi yang tenang, seperti Paradise,” jelas Angke.
Dari dokumen Kesepakatan Bersama Pasal 4 yang telah ditandatangani oleh Mrs. Anke dan Bupati Gorontalo Utara, Almarhum Indra Yasin, diketuhui bahwa PT. Blue Bay Divers akan mengelola Pulau Saronde dan Bogisa selama kurun 30 tahun dengan membangun :
– Kantor, Lobby Restoran, Dapur, Bar, Louge dan Spa,
-Diving Center, Water Sport dan Pantai Private,
-6 Unit Vila
-1 Unit Double Family Vila
Sedangkan untuk Pulau Bogisa pada tahun 2023 dan 2024, Anke akan membangun jembatan penghubung antara Pulau Saronde dan Pulau Bogisa serta 6 vila lainya.
“Mereka bisa menetap 1 sampai 2 minggu, wisatawan asing tersebut biasanya berasal dari Jerman, Swizerland, Astralia dan dari Eropa. Banyak lokasi spot berenang yang bagus, tapi banyak yang sudah rusak, maka kami akan melakukan perbaikan untuk itu juga…,”
“Kemudian banyak perahu yang lalu lalang, sebab nanti akan mengganggu wisatawan dan tentu saja mengganggu ikan serta merusak terumbu karang sebab buangan bahan bakar bisa memicu ketidakstabilan ekosistem bawa laut,” jelas Anke.
Terkait harga masuk ke destinasi wisata kelas internasional ini, Anke mengatakan sedang membuat soft opening dengan harga Rp. 5 juta setiap orang dan batas menginap selama 3 hari. Anke secara terang-terangan mengatakan, bahwa dirinya tidak ingin ada masyarakat lokal yang mengunjungi pulau tersebut tanpa membayar sesuai dengan harga yang ditetapkan.
“Kita tidak mau ada campur-campur pengujung, kiita fokuskan kepada wisatawan internasional, dan kami berharap tidak ada warga lokal yang datang sembarangan ke pulau ini, sebab bisa membuat pulau kotor,” tegasnya.
Mengulik Keuntungan PAD Gorontalo Utara Dengan Hadirnya Investasi Pulau Saronde
Pada dokumen Kesepakatan Bersama, Pemerintah Daerah Gorontalo Utara akan mendapatkan keuntungan sebanyak 20 persen pertahun dari hasil pendapatan PT. Blue Bay Divers. Presentasi itu akan naik 2 persen setiap 5 tahun.
Marzuki Tome, Kepala Bagian Tapem Gorontalo Utara menuturkan, pemerintah daerah optimis PAD akan meningkat dengan hadirnya pengelola bertaraf internasional tersebut. Meski demikian Marzuki tidak bisa mengungkapkan nominal pertahun yang akan didapatkan oleh Pemerintah Daerah.
“Kita dapat bagi hasil sebanyak 20 persen, di luar dari pajak, dan itu akan kita terima secara sistem jadi tidak ada yang disembunyi-sembunyikan..”
“Berikan kesempatan kepada pemerintah dan PT. BBD untuk mengelola ini, karena sudah hampir 7 tahun kita tidak merasakan dampak besar dari pengelolaan sebelumnya,” tukas (Wi/Habari.id)