HABARI.ID, MOJOKERTO I Batik merupakan salah satu warisan Indonesia yang telah diakui UNESCO. Dimana tingkat permintaan pasar mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.
Salah satunya yakni batik malam dingin yang merupakan inovasi proses produksi di bidang industri batik yang berpotensi besar dalam hal kecepatan dan kemudahan produksi untuk pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar yang selalu meningkat.
Untuk itu Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mojokerto mengadakan diversifikasi batik Teknik Printing Malam tahun 2022.
Bertempat di Gedung Workshop Alas Kaki Kota Mojokerto, Jalan Raya Surodinawan, Kamis (27/10/2022) pagi dihadiri oleh Walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspita Sari, SE…,
Kepala Diskoperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya, SE, MM dan Narasumber (Assesor Kompetensi) Ketua IKM Harmoni Forum Pengembangan Batik Laweyan Surakarta , Tofik Tri Lutfiyanto.
Pelatihan yang diadakan Pememerintah Kota Mojokerto selama empat hari mulai dari tanggal 24 hingga 27 Oktober 2022 diikuti sejumlah 30 orang pengrajin batik, mulai dari pengrajin senior hingga pengrajin pemula.
“Batik ini merupakan salah satu industri kreatif atau oleh-oleh yang harus punya ciri khas dari daerah masing-masing, contoh dari Kota Mojokerto punya ciri khas batik Surya Majapahit sebagai simbol warisan budaya Majapahit”, jelas Walikota.
Tujuan diadakannya pelatihan Batik Teknik Printing Malam adalah untuk Berdaya saing di pasar nasional karena tekniknya yang mudah dan murah.
Diharapkan dari kegiatan Pelatihan Diversifikasi Batik / Teknik Malam Dingin dapat memperkaya Produk Batik/ Kerajinan Tektil bagi Pelaku Usaha Batik dan Meningkatkan Keterampilan bagi Peserta Inkubasi menjadi peluang usaha yang akan memperkaya produk2 Batik / Kerajinan Tekstil di Kota Mojokerto.
Tidak hanya Batik, pengembangan Inkubasi Wirausaha yang sama-sama diadakan pelatihan adalah Kerajinan Bordir bertempat di Gedung Raw Material Jalan Raya Blooto Surodinawan Kota Mojokerto, diikuti 20 orang peserta inkubasi aktif produktif.
Dihadiri Narasumber dari Dekranasda Pemprov Jatim ,ibu Trusti Diani Henartiwi. Walikota menyampaikan, ” Pembordir Kota Mojokerto harus semakin inovatif mengembangkan hasil kreativitas nya, dengan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut.
“Dan nanti nya Saya akan bisa memesan hasil kerajinan bordir dari Pengrajin dari Kota Mojokerto sendiri, tanpa jauh-jauh pesan dari luar kota”, jelas Ning Ita.
Walikota mengharapkan dari kegiatan diversifikasi Produk Bordir akan terbentuk wirausaha baru sebagai pemulihan ekonomi masyarakat peluang usaha pasca pandemi covid 19 atau yang akan memperkaya produk-produk IKM/UKM alas Bordir / Fashion di Kota Mojokerto. Produk yang dihasilkan bisa berupa Baju ,Mukena, Hijab, Tas dan lain-lain. (Cha/ ADV)