Inisiatif Kris Wartabone Patut Dicontohi Jamaah Tabligh Alumni Ijtima Gowa

oleh
inisiatif kris wartabone patut dicontohi jamaah tabligh
Kris Watabone saat menjalani rapid test. Dari hasil pemeriksaan terhadap dirinya dan keluarganya, dinyatakan negatif.[foto_dwi/habari.id]
banner 468x60
HABARI.ID I Inisiatif Kris Wartabone untuk melakukan rapid test, setidaknya bisa dicontoh oleh jamaah tabligh alumni Ijtima Gowa. Atas inisiatif sendiri, ia menghubungi pihak Dinas Kesehatan Bone Bolango dan meminta kepada tenaga medis untuk melakukan rapid test terhadap dirinya dan keluarga.

Kris termasuk salah satu tokoh masyarakat yang disebut-sebut sempat melakukan kontak dengan jamaah tabligh asal provinsi Gorontalo yang ikut Ijtima di Gowa.

Ia juga sempat melakukan kontak dengan salah satu jamaah alumni Ijtima Gowa yang terindentifikasi positif berdasarkan rapid test.

Dan ini telah diungkap Kris Wartabone melalui rilis dan klarifikasi yang dibuatnya untuk meluruskan berbagai isu dan informasi yang beredar di media daring, terutama soal dirinya yang pernah melakukan kontak dengan jamaah tabligh alumni Ijtima Ulama di Gowa.

Kris juga tidak menampik kabar tentang dirinya yang turut mensupport pemberangkatan jamaah tabligh ke Gowa.

Aleg DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai PDI-P ini, memang kerap mendukung secara aktif tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Saya memang yang memfasilitas mereka saat berangkat itu. Tapi itu semata-mata sebagai bentuk kepedulian saya terhadap kegiatan keagamaan,” jelas Kris Wartabone, saat diwawancarai, Jum’at (10/04/2020).

Sebagai seorang yang pernah melakukan kontak dengan para jamaah tabligh, Kris Wartabone beserta keluarga langsung melakukan rapid test.

“Saya dan keluarga sudah lakukan pengecekan. Dan hasil rapid test-nya, negatif. Alhadulillah …,”

“Saya imbau setiap Jamaah Tabligh yang sempat ke Gowa, untuk jujur mengungkapkan apa yang ditanya tenaga medis, dan segeralah memeriksakan diri,” jelas Kris Wartabone.

Kris Wartabone berharap, kejadian tersebut dapat disikapi secara bijak oleh setiap warga Gorontalo.

“Jadi harus ada rilis nanti kalau-kalau seorang itu positif atau tidak. Jangan sampai yang bersangkutan negatif tapi sudah terlanjur namanya menjadi rusak (stigma negatif) di masyarakat …,”

“Intinya ada langkah agar tidak ada dampak sosial secara individu kepada yang bersangkutan,” jelas Kris Wartabone.

Langkah yang harus diambil oleh pemerintah, kata Kris, adalah menyediakan sarana yang baik untuk para ODP, khususnya jamaah tabligh alumni Ijtimah Gowa, agar penyebaran virus Corona tidak menyebar luas.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan