Ini Harapan Wagub Untuk Forpeace

oleh
Wagub, Forpeace.
Wakil Gubernur Gorontao Idris Rahim, saat menyampaikan sambutan pemerintah, pada kegiatan deklarasi Forpeace.
banner 468x60
HABARI.ID I Wagub (Wakil Gubernur) Gorontalo Idris Rahim berharap, organisasi Forpeace (Forum pemuka masyarakat cinta desa) dapat melaksanakan tugas dengan baik, salah satunya deteksi dini terhadap paham-paham radikal dan terorisme.

Hal ini disampaikan Wagub Idris Rahim, saat menghadiri kegiatan deklarasi Forpace Sabtu (19/09/2020) di Desa Banuroja.

Wagub Idris Rahim menyampaikan, bahwa radikalisme dan terorisme itu merupakan musuh yang harus diperangi bersama-sama.

“Mudah-mudahan paham-paham radikalisme dan terorisme di Gorontalo ini tidak ada. Dan Provinsi Gorontalo ini dikenal sebagai Provinsi yang paling aman,” kata Idris.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk inovasi, koordinasi dan sinergitas dari tiga institusi. Namun keberhasilannya tidak ditentukan oleh tiga institusi tersebut.

“Dan diharapkan, keberhasilah dari deklarasi pemuka masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat di Banuroja ini tidak hanya ditentukan oleh tiga institusi ini …”

“Tetapi harus didukung oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan pemerintah kecamatan. Karena ini merupakan ide yang paling bagus,” ujar Idris.

Desa Banuroja ini berasal dari UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi) pada tahun 1982, dengan jumlah pen duduk 500 KK (kepala keluarga). Sesuai dengan indeks desa membangun merupakan desa yang statusnya sedang berkembang.

“Walaupun desa Banuroja ini multietnik dan multi agama. Namun desa ini yang paling aman dan tentram. Hampir tidak pernah kedengaran ada masalah di Banuroja ini,” jelasnya.

Dia juga mengatakan forum ini harus dimanfaatkan oleh para pemuka masyarakat, dan mengajak masyarakat untuk mampu menyatukan pola pikir, pola sikap.

Dan pola tindak. Namun harus berdasarkan pancasila, undang-undang dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Mengapa kita harus menyatukan pola pikir, pola sikap dan pola tindak?, Karena negara kita ini adalah negara yang paling luas, negara kepulauan. Ada 17. 640 dan ada 6 agama …”

“Sehingga itu negara kita ini dikenal dengan majemuk. Majemuk dalam agama, suku, ras dan bahasa perlu disatukan …”

“Untungnya Founding Father kita telah menciptakan lambang negara, yang tertulis bhineka tunggal ika. Yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu,” tandasnya.(sodik/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan