Ini Akibat Suhu Udara Gorontalo Naik

oleh -51 Dilihat
oleh
suhu
Foto istimewa.

HABARI.ID, GORUT I Hampir sepekan suhu udara di Gorontalo menjadi lebih panas dari biasanya. Padahal sebelumnya di beberapa daerah di Gorontalo sering dilanda hujan dengan intensitas yang cukup lebat.

Kenaikan suhu mendadak ini, menurut Koordinator Bidang Data Informasi, Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo Wahyu Guru Imatoka, akibat posisi matahari yang berada di sekitar Khatulistiwa.

banner 468x60

“Dalam seminggu terakhir ini jumlah awan itu sedikit, dan kedua posisi matahari berada di sekitar garis Khatulistiwa, itu terjadi pada bulan September hingga Oktober,” jelas Wahyu saat dihubungi oleh Habari.id, Minggu (17/10/2021).

Wahyu menjelaskan, sepanjang bulan September sampai Oktober gerak semu matahari akan berlangsung dari arah Utara dan bergerak perlahan menuju selatan.

Hal itu berdampak pada peningkatan suhu udara, dari data yang di miliki Stasiun Meteorologi Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo terjadi kenaikan di angka 36°c.

“Memang terasa panas, naiknya itu sampai 36°c, tapi sebenarnya itu masih pada tataran normal, karena Gorontalo itu suhu normalnya 32-35°c, dia naik ekstrim kalau naik 3 derajat dari suhu normalnya..,”

“Jika dibandingkan dengan tahun 2019 kita lebih panas karena ada fenomena Elnino, dan hujannya terparah tahun 2020 karna ada fenomena Lanina, tahun terbilang cukup naik tapi tanpa fenomena global,” jelas Wahyu.

Wahyu melanjutkan, secara normal Indonesia akan mengalami dua kali dalam setahun keadaan di mana posisi matahari tepat berada di sekitat Khatulistiwa.

Hal ini mengingat Indonesia terbentang pada 6°LU dan 11°LS dan dibagi menjadi dua bagian oleh garis Khatulistiwa.

“Pertama itu pada bulan Maret-April dan selanjutnya pada September dan Oktober. Ini juga mengakibatkan Matahari tepat berada di posisi tertinggi langit kita, biasanya akan ada fenomena tanpa bayangan,” ungkap Wahyu.

Wahyu meminta kepada semua masyarakat Gorontalo untuk menjaga kesehatan dan tetap berhati-hati terlebih dalam beraktivitas menggunakan api.

“Kan panas nih, hati-hati jangan sembarangan membakar, bisa terjadi kebakaran hutan atau bahkan hal-hal lainnya, dan tentu saja menjaga kesehatan jangan sampai dehidrasi dengan cara perbanyak minum air,” jelas Wahyu.(Wi/Habari.id).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan