Implementasi Program PGP Diharapkan Mampu Memberi Nilai Positif Bagi Dunia Pendidikan

oleh
banner 468x60

HABARI.ID – Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) diharapkan dapat memberi dampak positif bagi lingkungan dunia pendidikan dan memberi nilai lebih bagi para guru di daerah.

Hal itu sebagaimana disampaikan Sekretaris Daerah Pohuwato, Iskandar Datau menghadiri Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Provinsi Gorontalo yang berlangsung di gedung panua kantor bupati, Sabtu, (08/07/2023).

Sebagai informasi, PGP merupakan implementasi kebijakan merdeka belajar episode kelima untuk mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan. Program PGP ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam implementasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan wajb belajar pancasila.

Selanjutnya pada lokakarya 7 panen hasil belajar ini dilaksanakan di 4 kabupaten antaranya Kabupaten Pohuwato yang terdapat 19 guru PGP dan dibantu oleh pengajar praktek sebanyak 4 orang, sehingga totalnya 23 orang.

Dalam sambutannya Sekda Iskandar Datau mengatakan, dalam mewujudkan merdeka belajar, ini adalah tantangan besar bagi kita semua.

“Karena pendidikan dan kesehatan menjadi kebutuhan dasar yang suka atau tidak suka, mau dan tidak mau dalam rangka memperbaiki generasi kedepan dan keberlanjutan bangsa maka generasi ini harus kita perkuat dari sekarang. Dari rangkaian proses belajar kata sekda, hari ini adalah hasilnya yang kita saksikan pada lokakarya 7,” terang Iskandar.

“Atas nama pemerintah mewakili pimpinan, kami memberikan apresiasi dan mengharapkan agar kegiatan ini berkesinambungan dan berlanjut mengingat baru 23 PGP yang ada di Pohuwato. Kalau dipresentasi dari banyaknya guru maka ini masih sangat sedikit sekali, harapan kita menggapai pendidikan yang lebih baik dengan berkualitas dengan kualitas SDM yang sangat terbatas saat ini setidaknya ideal atau berimbang dari jumlah guru seribuan lebih. Kalau kita mau idealnya 50 persen, tapi ini tidak mudah karena ada seleksi yang ketat,” imbuhnya.

Sekda juga mengakui bahwa merdeka belajar sangat baik dan bagus untuk di dengar, tapi implementasinya tidak mudah karena banyak instrumen yang harus dipersiapkan. Olehnya harus di wujudkan sambil jalan, dalam arti PGP yang sudah ada bisa menjalankan program yang telah didapatkan.

Sementara itu, Kadis Pendidikan, Ikbar AT. Salam menjelaskan, tahapan pelaksanaan program PGP sudah sejak akhir tahun 2022 yang di mulai dari pendaftaran sampai mengikuti seleksi yang begitu ketat, dan Alhamdulillah untuk pohuwato angkatan 7 ini 23 orang yang dinyatakan lolos yang hari ini akan diserahkan ke pemerintah daerah. Dari 23 orang ada yang dari guru TK, SD, SMP ditambah dengan praktek pengajar 4 orang.

“Kebutuhan PGP kedepan sangat tinggi, aset yang ada saat ini kami harap menjadi aset daerah dengan harapan dapat menggerakkan semua potensi pendidikan yang ada di satuan pendidikan. Karena hal ini untuk persiapan generasi profil pelajar pancasila, dimana guru penggerak diharapkan menjadi penggerak baik potensi pendidikan bagi lingkungan sekolahnya maupun di lingkungan sekolah lain dannpenggerak bagi teman-teman lainnya yang belum jadi guru penggerak. Karena saat ini maupun kedepan guru penggerak yang sudah memiiki sertifikat guru penggerak untuk perekrutan kepsek, pengawas, penilik ini sudah harus melalui guru penggerak,” terang Ikbar.

Kegiatan diawali dengan penyerahan peserta pendidikan guru penggerak oleh Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Gorontalo kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo yang diwakil Siane Amiri, dan Kadis Pendidikan Pohuwato, Ikbar AT. Salam yang disaksikan Sekda Iskandar Datau, dan diakhiri dengan peninjauan stand pameran yang menampilkan hasil karya dari PGP. (Fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di