HABARI.ID I Sembako gratis yang dibagikan itu, semata-mata hanya untuk membantu masyarakat yang terdampak dari penerapan paket kebijakan penanganan Covid-19. Dan yang paling merasakan dampaknya, termasuk para pengemudi bentor.
Kerumunan yang terjadi pada saat distribusi bantuan sembako gratis, Selasa (07/04/2020) itu, memang diluar dugaan. Pemprov sendiri, sebenarnya, telah merancang skema distribusi, yang sedapat mungkin menghindari terjadinya kerumunan dan sudah diatur sedemikian rupa.
Sembako yang seharusnya didistribusi ke beberapa titik pangkalan bentor, malah diserbu di satu titik di kawasan lapangan Taruna Remaja Gorontalo, dekat rumah Dinas Gubernur Goronalo. Pemprov sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu.
Yang hadir pun bukan hanya abang bentor yang membawa kupon, warga setempat hingga ibu-ibu ikut masuk saat sembako dibagikan.
Respon yang sama sekali tak diduga oleh Pemprov.
Pasca terjadinya kerumunan tersebut, muncul beragam reaksi dari berbagai kalangan, tidak terkecuali kalangan elit politik.
Elit politik mulai muncul. Dan, tentu saja, melakukan kritik, termasuk aleg Deprov Gorontalo dari Fraksi partai Nasdem.
Di dalam keterangan di salah satu stasiun televisi Nasional, Aleg Nasdem menyampaikan pendapat dan pandangannya tentang pembagian sembako tersebut.
Sembako itu seharusnya disalurkan secara door to door atau langsung ke masyarakat yang terdampak.
Pernyataan Aleg Deprov itu, kemudian menimbulkan reaksi dari sejumlah pengemudi bentor. Mereka tau jika pembagian sembako itu, untuk tujuan baik, membantu masyarakat tersampak.
Menurut Hasan Masi, salah satu pengemudi bentor, opini yang terbentuk seolah-olah Gubernur sengaja mengumpulkan pengemudi bentor di depan Rudis dan terkesan seperti tidak mengindahkan himbauan Pemerintah Pusat maupun Kapolri soal larangan berkerumun.
Sesuai skema, pembagian sembako tersebut sedianya akan didistribusi pada titik-titik yang sudah ditentukan.
Namun melihat Gubernur membagikan di titik pertama di kawasan Lapangan Taruna, para pengemudi bentor dan masyarakat lainnya datang berbondong-bondong.
“Pertama memang tidak rame (ramai). Tetapi lama-kelamaan so rame. Tidak usah pi dengar dorang bilang pak Gub. Kase langsung jo itu bantuan pa torang …,”
“Kalo mo kase iko sama deng dorang pe mau, cuma mo ta putar-putar pa satu keluarga itu bantuan, jadi tidak adil,” ucap Hasan Masi yang kecewa dengan opini yang terbentuk soal pembagian sembako itu.
Pria yang kesehariannya mengais rezeki dari pendapatan sebagai tukang Bentor itu menambahkan, jika ada yang mengkritik pemberian bantuan dari Gubernur, dirinya menantang sebaliknya.
“Apa yang dorang so bekeng?!, (Apa yang sudah mereka lakukan?). Cuman hal-hal bagini dorang mo salahkan Gubernur. Toh bukan pak Gubernur yang pangge (panggil) itu abang bentor ke situ dan berkerumun,” ungkapnya, seperti yang dilansir gopos.id.
Hal senada juga disampaikan Presiden Bentor Provinsi Gorontalo Iwan Abdul Latif.
Dirinya justru mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo yang membagi-bagikan sembako bagi tukang bentor.
Menurutnya, Gubernur Rusli Habibie sudah menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan abang bentor yang dalam beberapa pekan belakangan ini mengalami penurunan pendapatan.
“Terima kasih kepada Pak Gubernur yang wujud empatinya diberikan buat bentor dalam rangka pembagian sembako untuk penanganan Covid-19,” kata Iwan.
Ia menjelaskan pembagian sembako pada Selasa (07/04/2020) yang menyebabkan berkurumunnya orang-orang, bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah.
Penumpukan tukang bentor di satu titik tersebut disebabkan oleh antusias tukang bentor dan masyarakat lainnya yang saling mengajak satu sama lain.
“Ada sedikit salah informasi di lapangan. Kemarin itu banyak tukang bentor yang lewat melihat kerumunan kemudian mereka langsung masuk,” tambahnya, Rabu (08/04/2020).
Banyak diantara warga yang ada dalam kerumunan itu, datang tanpa dibekali kupon yang sebelumnya sudah dibagikan sesuai titik-titik pangkalan bentor.
Soal adanya kerumunan pada pembagian sembako ini, berdasarkan informasi yang dihimpun habari.id Pemprov tidak mengundang para pengemudi bentor untuk datang dan berkumpul di satu titik pendistribusian. Melainkan akan didistribusi di setiap pangkalan.(fp/habari.id)