HABARI.ID, MOJOKERTO I Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mengajak masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya baru. Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan Hari Menanam Pohon Indonesia 2021, Rabu (1/12) di TPA Karangdiyeng, Ikfina memandang perlu adanya paradigma baru terkait cara penanganannya sebagai new resources.
Ikfina membedah berbagai dinamika dan problem terkait isu lingkungan, efek gas rumah kaca terhadap Bumi, hingga keberlanjutan usia sampah untuk diambil manfaatnya.
“Ini harus bisa kita kelola, dan jadi sumber-sumber daya baru atau new resources. Sampah anorganik yang tidak punya nilai jual, bisa dimanfaatkan untuk jadi energi pembangkit listrik..,”
“Inilah yang disebut pengolahan berkelanjutan dan produktif. Hal ini kita harap semua wilayah di hulu hingga hilir,” jabar bupati.
Pengelolaan sampah menurutnya bukan sebatas tugas dan tanggung jawab di Tempat Pembuangan Akhir. Melainkan memerlukan peran besar dari semua masyarakat. Ifkfina mengingatkan, sampah sering menjadi pemicu bencana alam, secara langsung ataupun tidak langsung.
“Masih kita ingat pada peristiwa tahun 2005, yakni longsornya TPA Leuwigajah Jawa Barat. Insiden ini merenggut nyawa 157 orang, menghilangkan dua kampung dari peta, serta ledakan gas metan pemicu longsor sampah..,”
“Sampah dapat menimbulkan satu bencana luar biasa. Namun sebenarnya sampah dapat diambil manfaatnya untuk diolah. Pemilahan itu sebenarnya tidak harus sampai TPA, tapi bisa di rumah masing-masing,” jelasnya
Bersama Menekan Global Warming
Terkait efek rumah kaca yang memicu pemanasan global hingga anomali cuaca, bupati juga membagikan cara untuk untuk mengurangi hal tersebut.
“Aksi yang dapat kita lakukan mulai saat ini adalah dengan mengurangi pembakaran, memperbanyak tanam pohon sebagai penghasil oksigen..,”
“Dan tentunya berkomitmen teguh untuk menjaga lingkungan selalu lestari,” tambah bupati.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin, dalam laporannya menjelaskan, beberapa aksi nyata Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam usaha menangani produksi sampah.
“Beberapa desa di Kabupaten Mojokerto, sudah dibangun TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk menekan produksi sampah,” jelasnya
Selain pembuatan TPS 3R, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga melakukan berbagai inovasi pengelolaannya. Mulai dari pemanfaatan larva hingga penanaman tanaman penyerap bau sampah.
“Di TPA Karangdiyeng ini, kami mengelola limbah dengan komitmen untuk penghijauan lingkungan. Kami menanam bambu penyerap baunya juga..,”
“Serta ada peternakan lele, peternakan maggot (larva belatung pengurai sampah organik)..,”
“Ada pula air lindi dari sisa sampah organik pun dapat diambil manfaatnya. Semua usaha ini juga bekerjasama dengan para kader TP PKK,” kata Didik.
Pengundian doorprize dan aksi menanam pohon oleh Bupati Mojokerto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Albarraa menjadi rangkaian penutupan acara tersebut. Turut hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Plt. Kepala DPRKP2, serta Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. (Cha/Habari.id)