Dampak Banjir Masih Jadi Keluhan Warga Desa Lompotoo

oleh
Banjir, Dampak.
Yeyen Sidiki, Aleg DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango, saat foto bersama warga Desa Lompotoo usai menggelar reses perseorangan.
banner 468x60
HABARI.ID I Dampak banjir masih menjadi keluhan masyarakat Kabupaten Bone Bolango. Tidak terkecuali warga Desa Lompotoo yang mengeluhkan sejumlah kerugian dialami mereka, yang disampaikan melalui reses perseorangan Rabu (15/07/2020) digelar Yeyen Sidiki Aleg DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango.

Feri Pahantua seorang warga Desa Lompotoo jelaskan, bukan hanya dalam bentuk fisik saja yang menjadi kerugian warga Lompotoo.

Tetapi warga Lompotoo mengalami kerugian besar di bidang pertanian, yang diakibatkan oleh banjir dua kali berturut-turut.

“Kami perlu memberitahu kepada Ibu, untuk periode panen kali ini kami benar-benar mengalami kerugian, akibat banjir …”

“Dimana beberapa hasil kebun seperti jagung, pohon kelapa semuanya diterjang banjir,” Kata Feri Pahantua, saat berdialog.

Arus deras yang masuk sampai ke lahan perkebunan warga, menghanyutkan sebanyak 65 pohon kelapa, tidak hanya itu saja 10 hektar jagung juga pohon jati dan pertanian milik warga lainnya.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan konstituennya, Yeyen Sidiki jelaskan selain pembangunan yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Pembangunan Talud sepanjang 1000 meter juga menjadi salah satu solusi menangani bencana alam tersebut.

“Pembangunan Talud itu biayanya besar dan tidak bisa dianggarkan dengan Dana desa. Untuk saya akan memperjuangkan pembangunan Talud dengan anggaran APBD Provinsi Gorontalo …”

“Selain hal tersebut, semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat Desa Lompotoo, akan kami masukan dalam laporan reses dan dibahas secara kelembagaan,” pungkas Yeyen.(Bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan