Bupati Saipul Pantau Pencarian Korban Hanyut di Popayato

oleh

HABARI.ID – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga mengunjungi keluarga almarhum Yunus Ismail, (53) yang meninggal dunia tenggelam di sungai Bukit Tingki, Kecamatan Popayato, pada Selasa, 18 Juni lalu.

Selain itu, Bupati Saipul yang didampingi Camat Popayato, Zulkifli Buludawa, juga bersama turut serta dalam pencarian korban hanyut lainnya bersama tim Basarnas, BPBD dan Polair di Dusun Suka Maju, Desa Bukit Tingki, Kecamatan Popayato, Rabu, (19/06/2024).

banner 468x60

Kronologis meninggalnya opa dan cucu itu diakui mengagetkan sang keluarga, karena mereka diketahui pamit untuk memindahkan sapi di seberang sungai. Dari tiga korban itu salah satunya yang selamat, Fandli Samindi (13), sementara adiknya, Ramsi Samindi (6) tidak bisa diselamatkan oleh kakanya karena derasnya arus sungai. Pun demikian dengan almarhum Yunus Ismail yang merupakan opa dari dua bersaudara itu sudah lebih dulu hanyut terbawa arus.

Hingga kini pencarian Ramsi Samindi masih berlangsung, karena memasuki hari kedua anak yang ditinggalkan pergi selama-lamanya olehya ibunya itu belum juga ditemukan. Tim Basarnas dan BPD saat ini sedang berada di Popayato untuk melakukan pencarian. Bahkan Bupati Saipul Mbuinga pun ikut serta dengan tim Basarnas Pohuwato mencari anak tersebut sampai ke muara sungai. Demikian pula dengan keluarga serta ayah dan saudara dari Ramsi ikut menyisir sungai sampai ke muara, walhasil hingga kini belum juga ditemukan anak tersebut.

Bupati Saipul memberikan semangat kepada Yanti Akuba atas kejadian yang menimpa dirinya yang telah kehilangan suami dan cucunya, bahkan anak pertama mereka (Alm. Yunus Ismail-Yanti Akuba) yang merupakan ibu dari cucu mereka belum sampai 100 hari meninggal dunia. “Ia, tentu ini cobaan yang sangat berat, insyaallah semua bisa dihadapi dan dijalani dengan baik. Sebagai manusia tentu tabah dan sabar atas kejadian ini, dan tetap berdoa kepada Allah, semoga keberkahan dan kekuatan terus diberikan oleh Sang Pencipta”,ungkap bupati.

Kepada seluruh warga terutama mereka yang bertani ataupun bercocok tanam di seberang sungai sekiranya lebih meningkatkan kewaspadaan terutama ketika menyeberang sungai. Bila kondisi tidak memungkinkan diharapkan untuk tidak memaksakan diri, karena resikonya sangat besar ketika kita berhadapan dengan derasnya air sungai yang mengalir.

“Mari kita jadikan pelajaran apa yang terjadi ini, walau ajal seseorang sudah ditentukan, akan tetapi ikhtiar lebih diutamakan. Walau bagaimana pun kuatnya kita tentu tidak bisa melawan derasnya air. Artinya, ketika air deras di sungai maka jangan memaksa untuk menyeberang, karena akibatnya fatal”,ujar Bupati Saipul Mbuinga.

banner 468x60

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60