HABARI.ID, KOTA BLITAR I Bedah Buku; “Jejak-jejak Penyebaran Islam di Kota Blitar; Penelusuran Sisa-sisa Laskar Diponegoro”, digelar Dinas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkot Blitar, Selasa (25/08/2020).
Bedah Buku ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Blitar, Drs. Santoso. Wali Kota yang ditemui usia kegiatan mengatakan, buku tersebut mereview kembali sejarah Islam di Kota Blitar.
Semua informasi yang ada dalam buku itu, harus diketahui oleh generasi saat ini dan generasi yang akan datang. Wali Kota kemudian mengungkap sebuah idiom yang begitu akrab dengan masyarakat Blitar. Sebuah idiom yang diungkap Bung Karno, JasMerah.
“Kita tak boleh melupakan sejarah. Dan Presiden RI, Soekarno telah mengingatkan kita pada pidato terakhirnya pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966;..,”
‘Jangan sekali-kali melupakan sejarah’, yang hingga kini akrab dengan singkatan JasMerah. Nah, melalui buku, kita akan belajar apa yang pernah terjadi jauh sebelumnya,” kata Wali Kota, Santoso.
Buku adalah sebuah cara bagi orang-orang untuk ‘melawan lupa’. “Kita jangan pula lupa akan masuknya agama Islam di Kota Blitar …,”
“Keberadaan Masjid Agung ini menjadi penanda bahwa peradaban Islam pernah berkembang pesat di Kota Blitar kala itu. Kita bisa mengetahui itu melalui buku ‘Jejak-jejak Penyebaran Islam di Kota Blitar’ ini ,” kata Santoso.
Bedah buku sejarah tentang penyebaran Islam dan jejak Laskar Diponegoro di Kota Blitar ini dihadiri komponen masyarakat sejarahwan, mahasiswa, guru-guru dan para tokoh agama.
Dengan adanya Bedah Buku; “Jejak-jejak Penyebaran Islam di Kota Blitar” ini, Wali Kota berharap peserta akan mengerti dan akan tahu awal mula penyebaran Islam ke Kota Blitar.
Islam masuk pasti ada rangkaian peristiwa baik dari Laskar Diponegoro dan kerajaan Mataram yang mensiarkan agama.
“Islam menjadi agama terbesar yang dianut oleh bangsa Indonesia. Pertumbuhannya begitu cepat dan masif. Bahkan Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara Islam terbesar di dunia,” kata Santoso(tos/Habari.id)