HABARI.ID – Direktur utama PT PETS dan PT GSM, Boyke Poerbaya Abidin menyampaikan perusahaan berharap penyelesaian talih asih kepada penambang, diselesaikan dengan jujur, transparan, dan adil.
“Tiga hal itu berlaku untuk Perusahaan dan juga berlaku bagi masyarakat pemilik lahan tambang. Sementara terkait nilai tali asih sendiri akan dinegosiasikan langsung antara pemilik lahan dan perusahaan. Pemilik lahan nantinya akan diundang ke Pioneer Camp perusahaan, diinterview dan melakukan negosiasi awal,” ujar Boyke.
“Setelah itu kita naik ke atas (lokasi tambang), buktikan, pulang. Kalau emang terbukti, bayar, tunai,” imbuhnya.
Dalam uji lapangan lokasi tambang nantinya akan melibatkan aparat keamanan, tokoh masyarakat yang mengetahui pasti lokasi tambang, pemilik lokasi tambang, dan pihak perusahaan.
“Kami akan komitmen dalam menyelesaikan tali asih perusahaan kepada pemilik lahan tambang Pohuwato. Begitu turun langsung kita bayar tunai,”tegasnya.
Selain hal itu, Boyke juga menyampaikan pihaknya ingin memperlakukan masyarakat Pohuwato sebagai bagian dari keluarga besar. Sebaliknya ia juga meminta masyarakat Pohuwato untuk menjadikan perusahaan sebagai keluarga besar.
“Tolong, penambang aggap kita bukan sebagai tempat untuk sekadar berbicara jangka pendek. Tapi kita mau sebagai keluarga besar,” ujar Boyke Poerbaya Abidin
Seperti diketahui, Penjabat Gubernur, Ismail Pakaya sebelumnya telah menyampaikan, bahwa ada 2.135 proposal tali asih yang harus dibayarkan perusahaan pertambangan kepada masyarakat.
“Masih ada 419 titik pertambangan milik rakyat yang masuk dalam areal perusahaan, tetapi belum memasukan proposal. Dengan begitu total titik lokasi pertambangan milik masyarakat Pohuwato menjadi 2.554 titik. Lokasi pertambangan ini nantinya akan dilakukan uji lapangan apakah benar masyarakat yang mengajukan proposal dan yang ditambahkan itu benar – benar memiliki lokasi pertambangan,” ujar Ismail.
“Terkait uji lapangan diperkirakan sampai Januaris. Nantinya dalam uji lapangan itu yang naik ke atas (lokasi) ada toko masyarakat yang mengetahui pasti lokasi milik masyarakat, pihak kepolisian, TNI dan juga perusahaan,” tandasnya. (Mg/habari.id)