HABARI.ID, TRENGGALEK I Proyek Pemeliharaan berkala ruas jalan Ngampon-Bendo sepanjang 6 kilo meter yang baru sekitar satu bulan selesai, mulai terlihat rusak. Banyak warga mulai menyoroti kondisi jalan tersebut.
Proyek yang menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) berbandrol belasan miliar rupiah ini, mulai ada tambalan dan kondisi aspal yang sepertinya tidak solid. Retakan terlihat jelas pada sisi jalan.
Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Sukarodin menyampaikan bahwa aturan yang ada dalam kontrak, itu sudah jelas. Jadi itu kelihatannya masih masa pemeliharaan dan masih tanggungjawab penyedia jasa.
“Soal jalan rusak itu, OPD akan kita panggil. Kita mintai informasi. OPD terkait harus mengambil langkah-langkah soal kondisi ruas jalan yang tidak sesuai harapan itu,” tegas Sukarodin kepada habari.id di gedung Dewan, Senin (04/01/2021).
Ia juga berencana melakukan sidak mulai pekan depan dan melihat langsung jalan rusak yang mulai banyak dikeluhkan warga itu.
“Kalau umur belum ada satu bulan sudah jebol-jebol, tentu ini menjadi tanggungjawab penyedia jasa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala bidang Perawatan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Joko Widodo, kepada awak Habari.id menyampaikan, setiap ada kerusakan tetap akan ada perbaikan. Masa pemeliharaan ruas jalan Ngampon-Bendo adalah selama 1 tahun.
“Setiap ada kerusakan tetap akan kita kawal dan memperbaikinya. Dan kita tetap minta pertanggungjawaban dari kontraktor untuk pembenahannya. Masih ada waktu 360 hari untuk masa pemeliharaan,” tutup Joko.(Sar/habari.id)