HABARI.ID I Kesulitan air bersih, kebakaran rumah, hutan dan ladang, adalah dampak yang ditimbulkan oleh kekeringan. Dalam sepekan saja, ada 6 peristiwa kebakaran yang terjadi di Gorontalo.
Diantaranya kebakaran lahan di wilayah Bone Bolango pada Kamis (12/09/19) lalu, kebakaran lahan juga sampah di Kota Gorontalo yang terjadi pada Senin (16/09/19) dan Rabu (18/09/19).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Bone Bolango, kebakaran lahan sempat terjadi di desa Ulanta dan sesa Tolomato.
Kejadian itu memang tidak ada korban jiwa. Tapi kebakaran lahan yang juga menjadi efek dari kemarau yang berkepanjangan ini, bisa mengancam keselamatan masyarakat.
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone Bolango, Suleman Maksum mengungkapkan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi oknum yang membakar lahan secara sengaja.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Bone Bolango, untuk tidak melakukan pembakaran apapun. Karena aktivitas itu ada resikonya. Di musim kemarau yang diserta angin kencang ini, api akan dengan mudah menyebar,” tegasnya.
Lain lagi dengan yang terjadi di wilayah kota Gorontalo. Peristiwa kebakaran lahan terjadi di kelurahan Limba U1 dan Tanjung Kramat Senin (16/09/2019).
Dan Rabu (18/09/2019), kebakaran hebat terjadi di kelurahan Heledulaa Selatan, Kota Timur. 4 rumah ludes di lalap api. Dan api berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan seorang warga.
Informasi lain yang dihimpun awak Habari.id pada sekitar pukul 19.30 WITA, Rabu (18/09/2019), kebakaran lahan juga terjadi di wilayah Tanggikiki. Dan apinya juga berasal dari pembakaran sampah yang kemudian menyebar luas membakar lahan kering itu, bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran.
Abubakar Luwiti, pelaksana tugas BPBD Kota Gorontalo menegaskan, wilayah Kota Gorontalo adalah wilayah yang padat penduduk. Rawan terjadi kebakaran apalagi di musim kemaran ini. “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Jangan melakukan pembakaran. Banyak kejadian yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kemudian lebih berhati-hati,” kata Abubakar Luwiti.(4bink/habari.id)