Bangun RS Bhayangkara Butuh Anggaran Rp. 50 Miliar

oleh
Brigjen Pol Rachmad Fudail, Kapolda Gorontalo, saat bersama Kapolri, Jenderal Titto Karnavian.
banner 468x60

HABARI.ID, GORONTALO – Rencana pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara, kini sedang dirancang Polda Gorontalo. Brigjen Pol Rachmad Fudail, Kapolda Gorontalo menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun RS Bhayangkara sebesar Rp. 50 miliar lebih.

Jika tidak dapat diakomodir pada pergeseran anggaran di tahun ini, maka proses pembangunan RS Bhayangkara ini akan dimulai tahun 2020.

“Terkait pembangunan RS Bhayangkara ini, Skep dari Kapolri kami sudah terima. Sekarang kami lagi giat-giatnya membuat master plan pembangunan RS ini,” ujar Brigjen Pol Rachmad.

Kabupaten Gorontalo dipilih sebagai tempat pembangunan RS Bhayangkara karena daerah terbesar di Provinsi Gorontalo itu, memiliki wilayah sangat strategis. Contoh di wilayah Kecamatan Batuda’a, yang sudah dibangun Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Gorontalo.

“Batuda’a sangat dekat dengan fasilitas publik daerah, seperti Bandara Djalaluddin Gorontalo, Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Pelabuhan dan meerupakan wilayah yang sangat dekat dengan daerah perbatasan, baik itu Sulut dan Sulteng.

Kalau menurut saya, Ibu Kota itu harusnya antara dua wilayah ini, yakni Kecamatan Batuda’a atau Isimu,” terang Brigjen Pol Rachmad.

Pengembangan infrastruktur di Gorontalo oleh Polda Gorontalo, tidak hanya sampai pada pembangunan RS Bhayangkara saja. Tetapi Jenderal Bintang Satu ini merencanakan, untuk membangun sekolah renang di Gorontalo.

Kata Brigjen Pol Rachmat, hal ini mmerujuk dari potensi generasi muda Gorontalo yang memiliki minat dan bakat di olahraga renang. Serta menjadi solusi bagi Polda Gorontalo, untuk menggelar tes kesehatan ketika melaksanakan perekrutan calon anggota Polri.

Termasuk membantu Pemerintah Provinsi Gorontalo, untuk melengkapi fasilitas umum daerah, untuk dijadikan sebagai wahana mengasa keahlian generasi muda.

“Pengembangan ini, kami lakukan demi masa depan daerah dan masyarakat. Supaya masyarakat Gorontalo, tidak lagi harus ke luar daerah untuk mengikuti pendidikan calon anggota polisi, berobat di rumah sakit bhayangkara atau melatih kemampuan renang,” tutur Brigjen Pol Rachmad.(4bink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan