Bangun Budaya Literasi Hingga ke Pelosok

oleh
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat pose bersama pada kegiatan Literasi Kabupaten Gorontalo Gemilang yang diprakarsai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gorontalo, Senin (14/10/2019)
banner 468x60

HABARI.ID IĀ Gorontalo masih sangat kental dengan budaya tutur. Budaya tutur ini perlu diikuti dengan budaya tulis. Menurut Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, kedua unsur (tutur dan tulis) serta membaca ini harus menjadi kebiasaan masyarakat melalui pengembangan minat literasi.

“Agenda; Literasi Kabupaten Gorontalo Gemilang ini menjadi instrument penting. Duta Literasi dan Bunda Baca yang akan lahir dari kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini, akan menumbuhkembangkan minat literasi masyarakat,” kata Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Senin (14/10/2019).

Bupati menjelaskan, budaya serta minat baca di kabupaten Gorontalo baru mencapai 25 persen dari angka 50 persen secara nasional.

“Untuk menunjang sumber daya manusia (SDM), maka perlu adanya penambahan pengetahuan dari semua sisi, bukan hanya dengan membaca realitas, tetapi juga membaca buku sebagai referensi,” jelas Nelson.

Nelson menambahkan, sebagai Kabupaten yang memiliki perpustakaan terbaik secara fisik se-provinsi Gorontalo, maka setiap ASN diharapkan juga dapat memperdalam minat baca.

Dan ASN diharapkan menyisihkan sebagian kecil dari gajinya untuk membeli buku. Untuk menambah wawasan profesionalitasnya, ASN juga butuh referensi yang memadai.

Nelson mengatakan, dalam peradaban manusia termasuk di dalamnya pengembangan ilmu pengetahuan, tidak lepas dari budaya literasi. Dan pengembangan budaya literasi ini, kata Nelson, harus sampai ke tingkat paling bawah, yakni desa.

“Bunda Baca di setiap desa yang ada di wilayah kabupaten Gorontalo ini, penting dalam rangka menopang gerakan minat baca secara non formal,” kata Nelson.

Upaya yang dilakukan pemerintah ini, masih kata Nelson, juga untuk menghimpun generasi muda yang 75 persennya berada di luar lingkungan akademik, termasuk generasi pemuda dan anak-anak yang belum sempat menjalani pendidikan formal.

“Kita juga mendorong perpustakaan di desa agar budaya baca ini benar-benar bisa menjadi kebiasaan masyarakat kita, terutama di desa …”

“Dan tentu saja, untuk mendukung itu, peran ASN, terutama ASN yang berkesempatan melakukan perjalanan dinas luar daerah, bisa menunjang upaya ini melalui pengadaan buku,” kata Bupati.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan