HABARI.ID, DEKOT I Senin (20/02/2023) Ia berdiri atas nama lembaga dan Plh Ketua DPRD Kota Gorontalo, menerima massa aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi yang berunjuk rasa di Kantor Parlemen Andalas.
Moh Rivai Bukusu namanya, Wakil Ketua DPRD Kota Gorontalo yang saat itu menjabat Plh Ketua DPRD Kota Gorontalo, menerima dengan pintu terbuka massa aksi.
Penolakan massa aksi untuk menemui Rivai Bukusu sempat terjadi saat itu, dan tidak menjadi soal bagi Aleg dari Fraksi PPP DPRD Kota Gorontalo tersebut.
Sebagai pejabat berwenang di lembaga itu, Ia tetap menerima dengan tangan terbuka massa aksi di gedung DPRD Kota Gorontalo.
Walhasil, massa aksi pun menanggalkan “aramah” mereka dan masuk mau menemui Moh Rivai Bukusu di DPRD Kota Gorontalo, dan disambut baik Moh Rivai Bukusu yang juga Plh Ketua DPRD Kota Gorontalo.
Dialog pun berlangsung, terungkap beberapa poin tuntutan massa aksi kepada DPRD Kota Gorontalo.
Pertama meminta DPRD Kota Gorontalo, untuk tidak mengakomodir surat masuk dari DPC PPP Kota Gorontalo atas nama Ketua DPC Moh Rivai Bukusu.
Tuntutan kedua kata Rivai menyetuh pribadinya, yakni meminta Badan Kehormatan DPRD Kota Gorontalo melakukan pemeriksaan terhadap Rivai Bukusu, karena diduga pernah main judi.
“Menurut saya, karena mereka hanya memandang saya sebagai Ketua DPC PPP Kota Gorontalo, maka mereka enggan bertemu dengan saya ..,”
“Padahal, saya telah diamanahkan sebagai Plh Ketua DPRD Kota Gorontalo, karena Ketua DPRD Kota Gorontalo masih dalam tugas di luar daerah ..,”
“Namun pada akhirnya, massa aksi ini mau bertemu dengan saya dan berdialog atas tuntan mereka kepada DPRD Kota Gorontalo terutama ditujukan kepada Badan Kehormatan DPRD Kota Gorontalo,” ujarnya.
Kemudian, terkait isi tuntutan yang menyentuh pribadinya diduga pernah main judi sabung ayam, Ia akui bahwa hal tersebut pernah Ia lakukan tetapi itu sudah lama.
Bahkan hal tersebut sempat Ia angkat ke publik, melalui acara podcast dengan salah satu tv lokal di Gorontalo.
“Tentang saya pernah main judi ayam, masyarakat sudah tau dan itu sudah lama sekali. Saya juga pernah bahas hal ini pada kegiatan podcast bersama Pak Nurhadi Taha,” terangnya.
Tuntan massa aksi yang menyetuh pribadinya tersebut, membuat dirinya melahirkan dugaan bahwa massa aksi sudah ada yang menunggangi.
Dan Ia tegaskan, Ia akan mengusut tuntas persoalan tersebut serta siap melapor balik siapa aktor di belakang massa aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi.
“Ini sudah menyentuh pribadi saya. Banyak sahabat dan teman-teman saya mendorong saya untuk melapor balik, namun saya tetap sabar ..,”
“Tapi saya hanya manusia, punya batas kesabaran. Dan sekali lagi, ini sudah menyentuh pribadi saya. Saya akan mengusut siap saja aktornya, saya akan pakai pengacara dan siap melapor balik oknum tersebut ..,”
“Dalam waktu dekat dan secepatnya saya akan lapor balik. Saya sangat menyayangkan dengan sikap oknum-oknum ini. Dan ini adalah bukti mereka tidak mencitai Partai Persatuan Pembangunan. Karena apa yang dilakukan oknum-oknum ini, dampaknya pasti ke partai ..,”
“PPP ini adalah salah satu partai politik terbesar baik di Tanah Air, Provinsi dan Kota Gorontalo, lantas harus dirusak oleh oknum yang tidak mencintai PPP, saya tidak terima,” pungkasnya dengan tegas.(bnk/habari.id).