Angka Stunting Turun, Pemprov Apresiasi Upaya Pemkab Pohuwato

oleh
banner 468x60

HABARI.ID, PEMPROV | Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo Sutan Rusdi menilai, Pemerintah Kabupaten Pohuwato bisa menjadi panutan bagi daerah lain dalam menurunkan angka stunting. Pasalnya, daerah yang dijuluki Bumi Panua itu berhasil menekan persoalan stunting dengan angka yang sangat fantastis, Rabu (15/02/2023).

Sutan Rusdi membeberkan data stunting berdasarkan hasil survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Indonesia mengalami penurunan angka stunting sebesar 2,8 persen. Sedangkan untuk Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 berada pada angka 29 persen, sementara tahun 2022 lalu angka stunting turun sampai pada angka 23,8 persen.

“Artinya kita mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 5,2 persen dan ini sebuah prestasi yang luar biasa. Dalam menakan angka stunting ini di kabupaten dan kota, kita harus mengapresiasi prestasi Kabupaten Pohuwato. Tahun 2021 Pohuwato berada pada angka 34,6 persen dan sekarang turun sampai pada persentase 6,4 persen. Prestasi ini tentunya tidak lepas dari peran semua lintas sektor yang turut mengambil andil dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Provinsi Gorontalo,” ungkap Sutan Rusdi.

Sutan Rusli menegaskan bahwa banyak hal yang harus diperhatikan terkait aspek intervensi kesehatan maupun dari sisi lingkungan hidup. Seperti persoalan anemia, ASI ekslusif, imunisasi dan MPASI, begitu pula dengan persoalan ketersediaan air bersih, sanitasi dan rumah sehat.

“Saya yakin dan percaya dengan pasukan akar rumput (165 Penyuluh KB/Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan 3.430 kader) yang dimiliki oleh Perwakilan BKKBN Gorontalo mampu memberdayakan masyarakat dan menggerakkan segala sumber daya yang ada. Utamanya mencegah kelahiran bayi stunting, pendekatan yang strategis dan efisien dalam upaya percepatan penurunan stunting,” jelasnya.

Melalui agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program bangga kencana Provinsi Gorontalo tahun 2023 itu, turut mengukuhkan beberapa Kepala Daerah dan Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo sebagai bapak dan bunda asih anak stunting Gorontalo.

Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono mengatakan, program bapak dan bunda asuh anak stunting merupakan program nasional, sebagai wujud tercapainya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

“Bapak dan bunda asuh stunting ini nantinya diarahkan ke keluarga yang memiliki resiko terhadap stunting, sehingga diharapkan benar-benar dapat mengatasi persoalan kesehatan tersebut,” ujar Ari Dwikora Tono.

Ari Dwikora menilai permasalahan stunting di Indonesia perlahan mulai membaik dan menurun. Dari tahun 2021 angka tersebut berada pada 24,4 persen dan tahun 2022 menurun sekitar 2,8 persen atau sudah di angka 21,6 persen,” ucapnya.

Pemerintah Pusat menargetkan angka stunting bisa berada di angka 14 persen tahun 2024 nanti. Olehnya dengan skenario di daerah dalam menekan masalah kesehatan bisa teratasi. Menurutnya, perlu ada kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak dalam upaya penurunan angka stunting.

“Kalau kata WHO, ketika sebuah negara itu tingkat stunting di atas 20 persen maka ada masalah kesehatan di negara tersebut, makanya Presiden RI Joko Widodo menargetkan 14 persen. Memang membutuhkan kerja keras tapi kita optimis, dari 21,6 persen menuju 14 persen terus kami genjot,” tandasnya. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di