HABARI.ID I Menjelang satu semester di tahun 2021 sudah 370 wanita yang menjanda di Kota Gorontalo, akibat perceraian.
Menariknya, masing-masing diantara 370 wanita yang menjanda ini didominasi dari usia muda 21 tahun, sisanya 40 tahun.
Angka kasus perceraian di Kota Gorontalo berpotensi meningkat sampai satu semester di akhir Bulan Juni tahun ini, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengajuan perceraian yang antri dalam daftar Pengadilan Agama Kelas 1A Gorontalo.
“Data Pengadilan Agama Kelas 1A Gorontalo tercatat sudah 370 pengajuan perceraian yang masuk ..,”
“Didominasi oleh cerai gugat sebanyak 280 pengajuan gugatan cerai dan sisanya cerai talak,” ujar Ketua PA Kelas 1A Gorontalo, melalui Panitera Muda Hukum, Fikri HI. Asnawi Amiruddin, kepada Habari.Id Rabu (16/06/2021).
“Jumlah 370 pengajuan perceraian ini bisa saja bertambah. Karena dibandingkan dengan tahun 2020, Pengadilan Agama Kelas 1A Gorontalo mengabulkan sebanyak 578 pasangan suami istri ..,”
“Dari jumlah data tersebut, didominasi oleh gugatan cerai dengan jumlah yang dikabulkan sebanyak 434 pasangan suami istri, dan 144 cerai talak,” jelasnya.
Ia katakan, ada banyak faktor terjadinya perceraian di sebuah rumah tangga. Namun faktor yang sering muncul dan mendominasi adalah, perselisihan dan pertengkaran terus menerus, sebanyak 215 perkara.
“Meski demikian, alasan perceraian dengan meninggalkan salah satu pihak maupun poligami tidaklah sedikit, jumlahnya cukup banyak juga,” pungkasnya.(dyt/habari.id).
