HABARI.ID I Sedikitnya 16,56 persen warga di Gorontalo tidak percaya dengan pandemi Covid-19, menurut Kepala BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana), Letjen TNI Doni Monarno Rabu (07/10/2020), ini menjadi tantangan Pemerintah Daerah dalam memerangi virus Corona.
Angka 16,56 persen ketidak percayanya masyarakat di Gorontalo terhadap Covid-19, kata Letjen TNI Doni masih relatif kecil jika dibandingkan dengan Maluku yang mencapai 29,18 persen.
“Bahkan angka yang dimiliki Gorontalo ini, masih di bawah persentase Nasional yang menembus sampai 17 persen, dan jumlah 17 persen setara dengan 44,9 juta masyarakat,” ujar Letjen TNI Doni.
Selain daerah Maluku, Dia ungkapkan lagi Provinsi Sulawesi Utara menduduki posisi ke dua setelah Maluku, dengan persentase n27,66 persen.
Berdasarkan data-data tersebut, dirinya pun menekankan kepada seluruh pimpinan daerah di Gorontalo, untuk terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, sampai dengan tingkat paling bawah.
Caranya dengan melibatkan semua pihak hingga tingkat RT dan RW, tokoh agama dan adat pada level kepercayaan dan budaya, orang tua di level keluarga dan peran media di skala yang lebih luas.
“Selama vaksin dan obat virus corona belum ditemukan, maka vaksin terbaik saat ini yakni patuh terhadap protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan serta sering mencuci tangan …”
“Protokol kesehatan ini tidak sebanding dengan upaya dokter dan tenga medis, yang setiap hari menangani pasien yang terpapar covid-19,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyebut penanganan covid-19 di daerahnya, sudah dilakukan semaksimal mungkin.
Sejak kasus perdana 9 April lalu, pemprov bersama kabupaten/kota dibantu forkopimda sudah mengambil berbagai langkah strategis.
“Kita malam itu juga segera membuka tempat karantina dan melakukan tracking contact pasien 01. Laboratorium BPOM kita benahi, sehingga mendapatkan izin untuk melakukan test PCR supaya hasil swab bisa segera diketahui …”
“Kita benahi RS Ainun Habibie sebagai rumah sakit rujukan covid-19, selain RS Aloe Saboe di Kota Gorontalo,” jelas Rusli Habibie.
Selain penangan medis, pemerintah juga segera menyiapkan jaring pengaman sosial seperti instruksi pemerintah pusat.
Warga diberikan bantuan pangan dengan persentase 60 persen biayanya ditanggung pemprov, sisanya ditanggung pemerintah kabupaten/kota. Ada juga bantuan pokok pangan bersubsidi yang diberikan secara gratis ke tiap kecamatan.
Data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo menyebut hingga Selasa 6 Oktober 2020 total pasien yang terpapar corona, berjumlah 2.839 orang. Terdiri dari 315 dirawat, 79 meninggal dan 2.245 orang dinyatakan sembuh.(bink/habari.id).