15 Hari Gorontalo Dijaga Ketat 1.254 Aparat Gabungan

oleh
hari
1.254 personil gabungan saat mengikuti apel dalam rangka operasi lilin.
banner 468x60

HABARI.ID I Selama 15 hari kedepan wilayah hukum Provinsin Gorontalo dijaga ketat oleh 1.254 aparat gabungan, terhitung sejak Senin (21/12/2020) sampai dengan Senin (14/01/2021).

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Akhmad Wiyagus jelaskan penjagaan ketat wilayah hukum Provinsi Gorontalo ini, dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Penjagaan dan pengawasan oleh aparat yakni operasi lilin selama 15 hari kedepan. Ada sebnyak 1.254 personil gabungan yang kami turunkan,” ujarnya.

Jenderal Bintang Dua Polri ini jelaskan lagi, operasi lilin ini selain melibatkan Polri, juga bekerjasama dengan TNI dan Pemda.

“Dalam pelaksanaan Nataru, personil yang telah disiapkan 569 orang personel Polri dan 685 orang gabungan TNI dan instansi terkait …”

“Personil akan ditempatkan pada 27 pos. Rinciannya 17 Pos Pengamanan, 6 pos pelayanan dan 4 pos terpadu tersebar di kabupaten dan Kota,” terangnya.

Perayaan Nataru oleh masyarakat akan terlaksana secara universal melalui kegiatan ibadah, dan perayaan pergantian tahun.

Artinya, potensi menimbulkan keramaian sangat tinggi, dan itu diantisipasi terlebih dahulu oleh aparat gabungan.

“Baik untuk situasi kamtibmas serta penyebaran pandemi Covid-19, pada setiap wilayah tempat tinggal dan umum,” ungkapnya.

Dalam tugas yang akan berlangsung secara terpadu ini, aparat gabungan mengedepankan cara humanis.

“Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran Covid-19 …”

“Supaya masyarakat dapat merayakan Nataru dengan rasa aman dan nyaman,” kata Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Ini bukan hanya agenda rutin belaka yang setiap tahun ada, akan tetapi setiap saat pengawasan kamtibmas dilakukan oleh aparat.

“Kita harus lebih peduli, jangan sampai kegiatan Nataru ini menimbulkan klaster baru penyebaran Covid 19,” katanya.

“Ada beberapa gangguan khamtibmas yang jadi antisipasi kita semua, masing-masing Covid-19, kriminalitas juga terorisme dan radikalisme,” tambahnya.

Ia berharap seluruh Kasatwil mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik, dengan meningkatkan seluruh hal yang kemungkinan bisa terjadi.

“Dalam mengatasi berbagai gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah …”

“Tingaktkan kepekaan, kewaspadaan dan siap siaga dalam melaksanakan pengamanan …”

“Dan antisipasi terhadap aksi teror dan kriminalitas yang memanfaatkan momentum Nataru,” tandasnya.(dik/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan