100 Tokoh Ulama Se Provinsi Gorontalo Bertemu Di Forum Alim Ulama NU

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Forum Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) Gorontalo pertemukan 100 tokoh ulama se Provinsi Gorontalo, Sabtu (18/06/2022). Pertemuan yang berlangsung di Asrama Haji itu menghadirkan pimpinan Rois Syuriah atau salah satu pimpinan tertinggi di NU, para Kiai, pimpinan pondok pesantren hingga pengasuh majelis taklim.

Pengurus Lembaga Bahtsul Masail PBNU, KH. Abdullah Aniq Nawawi mengungkapkan bahwa salah satu tujuan diselenggarakan kegiatan ini tak lain untuk menyamakan persepsi antar anggota maupun pengurus NU se Gorontalo.

“Kita mengundang banyak pihak karena kita juga tidak tau siapa yang berjuang di masing-masing daerah. Makannya kita harus saling mengena, apalagi di NU ada tiga tingkatan persaudaraan …,”

“Pertama, ukhuwah Islamiyah (antar sesama umat Muslim), ukhuwah wathaniyah (antar sesama bangsa), dan ukhuwah insaniyah (antar sesama manusia). Tapi bagaimana mungkin kita akan mencapai persaudaraan sesama muslim kalau antar NU masih belum mengenal,” kata Gus Aniq sapaan akrabnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Pohuwato ini menjelaskan dalam dialog bersama para alim ulama itu juga melahirkan beberapa poin penting. Salah satunya yakni pengurus NU ke depan wajib mengikuti pesantren.

“Walaupun hanya satu sampai dua pekan. Agar beberapa pengurus NU yang tidak memiliki latar belakang santri bisa merasakan atmosfir pesantren serta melihat bagaimana akhlah para santri,” jelasnya.

Pertemuan 100 alim ulama ini memang baru pertama kali di Gorontalo. Namun, ke depan akan ada kegiatan serupa yang bakal lebih spesifik membahas soal penguatan menuju kemandirian ekonomi umat.
“Setelah itu mungkin ada halaqah keagamaan yang tujuannya untuk membahas pendidikan, serta kaderisasi. Meskipun PBNU telah mempunyai tingkatan kaderisasi tapi juga kita berharap ada kader dari lokal yang tidak abai terhadap kearifan lokal …,”

“Sedangkan di Provinsi Gorontalo ini ada sistem adat dan sistem syara, dan kami akan menjangkau itu semua. Ke depan bakal ada pertemuan berikutnya, kalau sekarang hanya 100 alim ulama, maka berikutnya bisa sampai 1000 ulama,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia temu 100 tokoh ulama, Abdullah Diko menyampaikan bahwa sebelumnya ada pertemuan hanya terbatas antara para Rois saja, sehingga lahir keinginan untuk membuat kegiatan yang melibatkan Kiai, dan alim ulama dengan forum yang lebih besar.

“Saya dipercayakan agar forum ini terselenggara, dan karena kami (Anshor) Sami’na wa atho’na terhadap kata Kiai maka kami laksanakan. Anshor itu memiliki kewajiban mengawal nilai-nilai ahli sunah wal jamaah di dalam Nahdlatul Ulama, sehingga ini menjadi tanggungjawab besar, terutama bagi kami generasi muda NU,” tandasnya. (Dik/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan