HABARI.ID, DEPROV | Program bantuan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dari Dinas Sosial Provinsi Gorontalo masih menjadi favorit warga, Senin (19/06/2023). Termasuk pada kegiatan reses masa persidangan ketika yang dilangsungkan Meyke Camaru di Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana.
Bantuan senilai Rp 2,5 juta itu dinilai sangat membantu warga menambah modal usaha rumahan mengubah bahan baku, baik bagi penjual nasi kuning sampai dengan kue. Meyke Camaru membeberkan kriteria calon penerima wajib terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kalau tahun anggaran induk sudah direalisasikan atau sementara dan telah diverifikasi. Mengingat siklus anggaran yang ada di APBD perubahan nanti kami mendorong penambahan alokasi terhadap program, apalagi di setiap kelurahan yang saya datangi permintaan bantuan PEKKA itu meningkat,” jelas Meyke.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Gorontalo itu mengaku akan berjuang menambah alokasi anggaran untuk program-program yang paling diminati, bukan hanya PEKKA saja tapi juga ada bantuan UMKM sampai Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Penambahan modal usaha memang sangat menyentuh terhadap pemilik usaha di bidang penjualan bahan baku, apalagi pasca pandemi Covid-19 mewabah tak sedikit masyarakat harus memutar otak beralih profesi sebagai pedagang makanan akibat himpitan ekonomi virus tak kasat mata dua tahun silam.
“Kami berharap semua aspirasi dapat direalisasikan di tahun 2023 ini setelah pembahasan anggaran perubahan, bulan Agustus kami sudah mulai bahas itu. Kalau hanya bantuan penerangan lampu jalan, saya bisa sanggupi itu melalui secara pribadi. Tapi kalau lampu di jalan raya maka saya akan mengandalkan di instansi terkait,” ungkap Meyke.
Sementara itu, Pekerja Sosial Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Rano Saputra pun turut mendampingi Politisi Partai Golkar itu pada kegiatan reses membeberkan jika seluruh bantuan yang tersedia bisa diakses dengan mudah, akan tetapi syarat utama harus terdaftar di DTKS.
“Tahun 2023 ini kami memiliki banyak bantuan, khusus untuk penambahan modal usaha itu ada sekitar 628 bagi PEKKA, sementara UEP sejumlah 1.463 yang tersebar di seluruh Provinsi Gorontalo,” ucap Rano Saputra. (dik/habari.id)
