Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Gorontalo Tinggi

oleh
Kesembuhan.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monarno, dan Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Idah Syahidah Rusli Habibie.
banner 468x60
HABARI.ID I Tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Gorontalo, diakui Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monarno, Rabu (07/10/2020) saat mengikuti rapat koordinasi di Aula Rumah Jabatan Gubernur dan dihadiri seluruh kepala daerah di Gorontalo.

Menurutnya, tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Gorontalo, menjadi bukti nyata bahwa penanganan Covid-19 di daerah ini cukup bagus.

“Penanganan covid-19 di Gorontalo sudah cukup bagus ya, angka kesembuhan termasuk paling tinggi walaupun angka kematian cukup relatif masih bisa ditekan …”

“Apabila pasien dalam kondisi ringan jangan sampe masuk stasus sedang, atau berat. Nah, ini harus bisa ditekan nanti,” ucap Doni saat diwawancarai usai menggelar Rapat Koordinasi.

Selain menyoroti angka pasien positif covid-19, Ketua Satgas Nasional Covid-19 itu juga menyoroti tingginya ketidakpercayaan warga terkait dengan penularan virus mematikan ini.

Doni menilai, angka ketidakpercayaan warga di Gorontalo relatif rendah hanya 16,56 persen dibandingkan dengan Maluku di angka 29,18 persen dan Sulut 27,66 persen.

“Sehingga ini tantangan bagi kita semua, masih banyak masyarakat yang mengganggap covid ini tidak berbahaya, tidak mungkin kena. Gorontalo berada di posisi 15 dari bawah, artinya berada pada posisi lebih kecil jika dibandingkan dengan provinsi lain,” imbuhnya.

Jenderal bintang tiga itu berpesan agar pemerintah di Gorontalo lebih mengoptimalkan peran masyarakat, di berbagai lapisan.

Menurutnya perlu melibatkan tokoh agama, tokoh masyarkat, tokoh adat hingga tokoh kunci di tingkat RT/RW untuk mengedukasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

“Kepada pemprov, saya berharap keterlibatan masyarakat dioptimalkan sampai ke tingkat RT/RW. Ketika RT/RW dilibatkan, diikutsertakan, dijadikan bagian dalam program ini, akan timbul kesadaran lebih tinggi …”

“Mereka diharapkan berperan lebih aktif untuk memutus mata rantai di hulu yakni pencegahan. Pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan dalam penaganan kesehatan,” sambungnya.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan