Tiga Tahun Absen, Lomba Pacuan Kuda dan Sapi Semarakkan Lebaran Ketupat Kembali Digelar

oleh
banner 468x60

HABARI.ID, KABGOR | Lomba pacuan kuda gerobak dan karapan sapi kembali memeriahkan lebaran ketupat 1444 hijiriah. Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto lomba tahunan yang berpusat di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat itu mampu mengobati kerinduan masyarakat akan tradisi itu, Minggu (30/04/2023).

Pacuan kudan dan sapi itu memang sudah membudaya bahkan sejak pertama kali dibangun sekitar tahun 1985. Namun setelah virus tak kasat mata Covid-19 mewabah di Gorontalo, balapan sapi dan kuda itu mulai tidak terdengar seiring dengan keluarnya kebijakan mengharuskan orang tidak berkerumun.

“Pasca berakhirnya pandemi Covid-19 tradisi lomba pacuan kuda belum sempat diadakan, tapi tahun ini balapan kuda kembali digelar dan bisa mengobati kerinduan masyarakat dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Hendra Hemeto.

Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto mengaku gembira melihat lomba pacuan kuda bisa berlangsung meriah di momen lebaran ketupat tahun ini, apalagi antusias masyarakat untuk menyaksikan sangat tinggi. Olehnya ia berharap ke depan siapapun yang bakal menjadi kepala daerah dapat mampu melestarikan tradisi tahunan itu sampai kapanpun.

“Lomba pacuan kuda dan karapan sapi ini harus terus dijaga, karena itu sudah menjadi tradisi warga Gorontalo apalagi di lebaran ketupat. Ke depan siapapun yang bakal menjadi kepala daerah juga harus memberikan support dan melestarikan budaya ini,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Ketua Panitia lomba pacuan kuda dan karapan sapi Haryono Modjo menyampaikan lomba pacuan kuda terakhir dilaksakan tahun pada 2019 silam. Namun setelah tiga tahun berikut bertepatan dengan munculnya wabah pandemi Covid-19 yang terus menyebar luas lomba pun terpaksa harus dihentikan sementara.

“Tapi tahun ini kita sudah bisa lepas dari corona, dan masyarakat maupun peserta sangat antusias memeriahkan lebaran ketupat juga dengan karapan sapi dan lomba pacuan kuda. Bahkan pesertanya paling banyak dari Provinsi Sulawesi Utara,” kata Haryono Modjo.

Ada sekitar 60 pasang kategori roda sapi dan kuda gerobak ada sebanyak 30 ekor, bahkan terinformasi beberapa peserta bakal menambah lagi jumlah kuda untuk mengikuti lomba di arena lintasan berukuran standar nasional dengan panjang keliling 1.600 meter tersebut. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di