Supply Shock Karena Covid 19, Belum Terasa

oleh -39 Dilihat
oleh
supply shock
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo
HABARI.ID I Pandemi Covid 19 bisa menjadi pemicu terjadinya supply shock (guncangan penawaran) pada komponen bahan modal industri pangan di Indonesia. Jika wabah ini berlangsung dalam waktu panjang, akan mendorong naiknya biaya faktor-faktor produksi.

Ini sangat memungkinkan terjadi apabila bahan baku industri masih bergantung pada pasokan luar negeri. Sebaliknya, kondisi ini belum begitu terasa ketika kebutuhan bahan baku industri masih bisa didapatkan di tingkat lokal.

“Industri di daerah belum akan merasakan dampak ini selama pasokan bahan bakunya masih bisa didapatkan di lokal …,”

banner 468x60

“Ada beberapa industri pangan di kabupaten Gorontalo. Kita masih punya bahan baku yang cukup untuk memenuhi kebutuhan industri,” kata Prof. Nelson Pomalingo.

Bupati Gorontalo ini mengungkapkan, kebutuhan bahan baku industri pangan, mudah untuk didapatkan karena produksi komoditas pangan masih tinggi.

“Produktivitas pertanian kita masih tinggi. Tak ada yang perlu dikhawatirkan soal bahan baku. Apalagi kabupaten Gorontalo memiliki potensi pertanian terbesar di wilayah provinsi Gorontalo,” kata Nelson.

Menyangkut pemenuhan bahan baku industri yang masih mengandalkan pasokan dari luar, kata Nelson, perlu ada treatment khusus untuk menghindari supply shock.

“Ada beberapa bahan baku industri yang hanya bisa didapatkan dari luar. Ini perlu kita carikan treatmentnya bersama pihak terkait. Tak perlu khawatir soal supply shock,” jelas Nelson Pomalingo.

Yang terpenting dari hubungan antara fenomena covid 19 dengan faktor-faktor produksi ini, menurut Nelson, adalah reaksi masyarakat.

“Masyarakat tak perlu panik. Tak perlu membeli produk bahan pangan dalam jumlah besar kemudian menimbunnya. Perilaku semacam ini yang sekiranya perlu diawasi,” kata Nelson.

Terkait kemungkinan melonjaknya harga pangan di pasaran, pihaknya akan melakukan pengawasan dan pengecekan. Meskipun begitu dirinya tak menafikan kenaikan harga pangan tertentu tetap bisa terjadi.

“Kami akan cek bersama Disperindag. Tiga hari ini saya akan turun langsung ke lapangan,” ungkap Nelson.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan