HABARI.ID I Problem kelapa nasional memang kompleks. Tapi bagi Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) Indonesia ini adalah tantangan yang harus dihadapi.
KOPEK Indonesia dengan melakukan berbagai terobosan, termasuk menjembatani permasalahan tersebut melalui kegiatan International Coconut Festival yang digelar di Karangasem, Bali, Minggu (15/9/2019).
Selain itu, menurut Ketua KOPEK Indonesia Nelson Pomalingo, KOPEK juga telah mengusulkan akan membentuk Otoritas Kelapa Indonesia (OKI) sebagai salah satu strategi mengangkat komoditas kelapa di Indonesia.
OKI nantinya akan mempertemukan para petani, pengusaha dan pedagang. Serta, menjadi forum untuk membahas permasalahan harga dan permasalahan lainnya.
“Ada tiga problem utama kelapa di Indonesia, yaitu: pengelolaan pertanian, produktivitas industri dan harga kelapa,” ungkap Nelson, disela-sela kegiatannya mengujungi stand pameran International Coconut Festival.
“Bukan hanya dari dalam negeri. Kita juga akan mempertemukan berbagai pihak dari luar negeri. Sebab perdagangan itu juga membicarakan eksternal …”
“Sekarang ini petani kelapa kalah, karena industri kelapa semaunya membeli kelapa dan perdagangan kelapa tidak dikontrol harganya,” jelas Nelson.
Bupati Gorontalo ini juga menyampaikan, ada banyak tantangan dalam memajukan komoditas kelapa nasional. Dan perhelatan Kopek Indonesia yang ke-3 ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada para pemangku kepentingan tentang permasalahan kelapa di Indonesia.
Nelson pun berharap, dengan adanya OKI, nasib kelapa bisa setara seperti otoritas kelapa sawit yang telah berkembang dan bisa berjuang bersama-sama antara petani, industri dan pedagangnya. Karena kelapa Indonesia sampai hari ini berjuang sendiri-sendiri. Dirinya ingin OKI menjadi wadah berjuang bersama-sama.(fbd/habari.id)