Sharing Soal Pendangkalan Sungai, DPRD Jombang Kunjungi DPRD Trenggalek

oleh
Pendangkalan Sungai
Sharing DPRD kabupaten Jombang ke DPRD kabupaten Trenggalek, Senin (15/02/2021) [foto istimewa]
banner 468x60

HABARI.ID, TRENGGALEK I Komisi II DPRD Kabupaten Jombang melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Trengggalek. Kunjungan ini masih erat kaitannya dengan pendangkalan sungai di Kabupaten Jombang.

Sharing pendapat masih sangat penting untuk mendapatkan solusi dan referensi dalam pengambilan kebijakan mengatasi problem pendangkalan sungai.

Sekretaris DPRD kabupaten Trenggalek Muhtarom mengatakan, kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Jombang ke Trenggalek ini dalam rangka ingin sharing soal normalisasi dan naturalisasi sungai.

“Komisi yang membidangi Fisik Prasarana ini mencari referensi praktis yang sudah bagus di sini dan akan menerapkan di daerahnya,” ucap Muhtarom, Senin (15/02/2021).

Muhtarom  menyampaikan bahwa pihaknya hanya bisa menjelaskan sebatas yang nampak. Belum sampai pada tahap menerangkan secara gamblang soal kebijakan.

Karena secara riil sungai di Trenggalek juga dangkal. Pemerintah sudah melakukan normalisasi sungai. Tapi ini sepertinya masih butuh upaya lain agar lebih maksimal.

“Karena setelah hujan turun tanah di perbukitan masuk ke sungai. Dan ini yang menjadi penyebab pendangkalan,” jelas Muhtarom.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Jombang, Doni Anggun menyampaikan, bahwa pihaknya bersama rombongan ingin mencari solusi untuk menangani permasalahan di daerahnya.

Menurut Doni, masalahnya hampir sama, soal pendangkalan sungai yang juga terjadi di kabupaten Trenggalek.

“Bahkan di daerah kami, di awal tahun ini telah terjadi banjir di kecamatan Kesamben,” tutur Doni.

Doni juga menjelaskan, salah satu penyebab selain curah hujan yang tinggi, normalisasi sungai yang masih kurang dari pemerintah daerah. Jadi persoalan normalisasi dan naturalisasi sungai belum bisa maksimal.

Permasalahan yang sering timbul karena sungai tersebut masih harus merujuk ke provinsi dan koordinasi yang masih lemah.

“Kita tidak menginginkan karena koordinasinya yang lama justru akan berdampak kepada akibat,” pungkas Doni (Sar/habari.id) 

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan