Selang 2020, 1.551 Penderita Tuberkulosis Dinyatakan Sembuh

oleh
Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Reyke Uloli SKM, M.Kes
Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Reyke Uloli SKM, M.Kes (F/Hidayat)
banner 468x60

HABARI.ID I Sebanyak 1.551 pasien Tuberkulosis di Provinsi Gorontalo yang ditemukan pada tahun 2020, telah berhasil disembuhkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dari 2.343 pasien yang ditemukan, sebanyak 66,19% telah berhasil disembuhkan.

Diantaranya berada di wilayah Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah pasien Tuberkulosis yang ditemukan berjumlah 481 pasien, 385 diantaranya telah berhasil disembuhkan.

Untuk wilayah kota Gorontalo terdapat 412 pasien, dan 220 pasien diantaranya telah berhasil disembuhkan.

Diwilayah Kabupaten Gorontalo, pasien Tuberkulosis yang telah berhasil ditemukan sebanyak 624 pasien dan 387 pasien diantaranya telah berhasil disembuhkan.

Sementara untuk Kabupaten Gorontalo Utara, kasus Tuberkulosis yang berhasil ditemukan sebanyak 256 pasien dan 175 pasien diantaranya telah berhasil sembuh.

Di wilayah Kabupaten Boalemo, pasien Tuberkulosis ditemukan sebanyak 283 pasien, dan 226 diantaranya berhasil disembuhkan.

Dan untuk wilayah Kabupaten Pohuwato, pasien Tuberkulosis yang ditemukan sebanyak 287 pasien, dan 158 pasien diantaranya telah berhasil disembuhkan.

Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Reyke Uloli S.KM, M.Kes kepada Habari.id mengatakan, proses pengobatan terhadap pasien Tuberkulosis membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

“Sehingga pasien yang ditemukan pada tahun 2020 baru mencapai 66,19%. Yang berhasil disembuhkan,” katanya.

Ia mengakui pengobatan terhadap pasien sangatlah berbeda-beda, dan sangat bergantung pada kondisi pasien itu sendiri.

“Tergantung dari tingkat keparahan dari tiap-tiap pasien, ada yang mengalami pengobatan selama 6 saja, tapi ada juga yang harus menjalani pengobatan selama 2 tahun karna sudah masuk pada resisten obat,” tambahnya lagi.

Pun demikian, Reyke meyakini sebanyak 792 pasien yang tersisa di penemuan kasus tahun 2020 akan sembuh.

“Untuk itu kita akan melakukan penguatan Fasyankes baik Primer maupun rujukan, mengoptimal utilitas dari alat TCM dalam pemeriksaan TB serta mendorong lintas sektor berperan dalan pencegahan dan pengendalian TB,” Tuntasnya Reyke. (Dyt/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan