Atasi Tingginya Kasus Tuberkulosis, Dikes Bone Bolango Gulirkan Program “Tumbuh BBS”

oleh
Tuberkulosis
dr. Meyrin Kadir
banner 468x60

HABARI.ID I Kabupaten Bone Bolango, menjadi wilayah yang paling banyak ditemukan kasus Tuberkulosis.

Baca berita terkait : Dikesprov Gorontalo Temukan 1532 Kasus Tuberkulosis, Bone Bolango Paling Banyak

46,95 persen dari 1532 total temuan kasus Tuberkulosis di Gorontalo, ada di wilayah Bone Bolango. Tapi, ini ternyata menjadi penanda bahwa kinerja Dikes Bone Bolango terbilang baik dalam hal tracing dan tracking (penelusuran dan pelacakan) kasus penderita Tuberkulosis.

Soal tingginya kasus Tuberkulosis di wilayah tersebut, Dikes Bone Bolango juga telah menyiapkan konsep dan program penanganan.

“Bone Bolango sejak tahun 2018 sampai 2020 kemarin merupakan kabupaten dengan kinerja terbaik karena penemuan kasus TBC mencapai 100% melebihi target yang ditetapkan dan angka keberhasilan pengobatan melebihi 90% dari yang ditargetkan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir kepada Habari.id, Rabu (13/10/2021).

Kinerja ini, tak membuat Dikes Bone Bolango berpuas diri. Ini justru menjadi pendorong bagi Dikes Bone Bolango untuk terus menghadirkan cara-cara baru (inovasi) dalam penanganan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis ini.

“Insyaallah pada tahun 2022 nanti kami akan me-launching inovasi program TB yakni ‘Tumbuh BBS’ atau Tuberkulosis Sembuh Bone Bolango Sehat,” jelasnya.

Dan untuk menjalankan program “Tumbuh BBS” ini, dr. Meyrin mengungkapkan akan melakukan kerjasama dengan lintas sektor melalui pos TB Desa.

Ia juga menyampaikan bahwa upaya penanganan Tuberkulosis di Bone Bolango akan menitikberatkan pada 3 agenda penting.

“Pertama, kita akan menjalankan kegiatan investigasi, mulai dari kontak serumah dan tetangga pada semua penderita TBC, 10 sampai dengan 15 orang …,”

“Kedua, melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang deteksi dini dan pengobatan TBC. Dan yang ketiga, kerjasama lintas program dan lintas sektor,” tandas dr. Meyrin.(Dyt/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan