PTM SMA Sederajat Mulai Dilaksanakan Secara Bertahap

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Akhirnya, proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tahap pertama di SMA sederajat sudah mulai diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, namun hanya beberapa sekolah saja yang baru membuka PTM, Selasa (07//09/2021).

Kepala Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Wahyudin A Katili mengungkapkan PTM terbatas tersebut dilakukan secara bertahap, hal ini lantaran untuk mempertimbangkan dan melakukan pencermatan lonjakan kasus covid 19.

“Kalau kita langsung membuka sekolah sekaligus sekolah, maka kita tidak akan melihat lagi hal-hal mana yang harus kita antisipasi. Olehnya, tahapan ini sangat penting dan tahapan satu ini kita mulai sejak hari ini tanggal 7 sampai tanggal 18 September,” jelas Wahyudin kepada awak media.

Wahyudin menjelaskan bahwa Pemprov Gorontalo juga telah memberikan surat edaran bagi seluruh kepala sekolah agar jajaran guru dan tenaga pendidik yang belum melakukan penyuntikan vaksinasi diharapkan melakukan pembelajaran dari rumah saja dan tidak bersentuhan langsung dengan siswa.

“Begitupula dengan siswa, yang diizinkan mengikuti proses PTM terbatas tahap pertama ini harus yang sudah melakukan penyuntikan dosis vaksin covid 19, karena ini demi kepentingan dengan mempertimbangkan keselamatan dari penularan virus corona,” ungkapnya.

Proses PTM juga dibatasi, siswa hanya diizinkan masuk sekolah selama dua hari dalam sepekan dan aktivitas di sekolah hanya diberlakukan empat jam saja, bahkan kegiatan ekstrakulikuler tidak diberlakukan. Hal ini dilakukan untuk memperketat penerapan protokol kesehatan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Satpol PP, baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota Gorontalo untuk melakukan razia agar tidak terjadi penumpukan siswa di tempat pemberhentian kendaraan,” ujarnya.

Wahyudin meyakini jika PTM terbatas akan berjalan dengan maksima dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, apalagi capaian vaksinasi bagi siswa sudah meningkat.

“Saya berharap orang tua siswa harus divaksin, bukan hanya siswa saja. Walaupun siswa sudah divaksin tapi lingkungannya belum tentu akan berdampak juga, karena tujuannya adalah untuk menciptakan kekebalan komonal,” tandasnya. (Dik/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan