PSBB Berakhir 31 Mei, Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Lakukan Kajian

oleh
PSBB, Gubernur, Gorontalo.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, didampingi Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, saat mengikuti rapat bersama Bupati, Wali Kota, Forkopimda dan DPRD melalui video conference.
banner 468x60
HABARI.ID I Enam hari lagi tepatnya Minggu (31/05/20) nanti, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahap dua di Gorontalo, akan berkahir. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie minta, Bupati dan Wali Kota lakukan kajian tentang pelaksanaan PSBB di masing-masing wilayah.

Guna mengetahui apakah PSBB ini akan di perpanjang, atau tidak. Hal ini diungkap Gubernur pada rapat melalui video conference, dengan Bupati, Wali Kota, Forkopimda dan DPRD Senin (25/05/20).

“Setelah Bupati, Wali Kota, Fokopimda semua wilayah, DPRD dan unsur tim ahli dari Universitas Negeri Gorontalo telah usai melakukan pengkajian, hal ini kita bahas lagi pada rapat untuk menentukan kesimpulannya,” ujar Rusli.

Bukan hanya evaluasi PSBB tahap dua saja, tetapi termasuk kajian penanganan Covid-19 disetiap wilayah oleh Bupati, Wali Kota dan Forkopimda.

“Khususnya, perlu tidaknya PSBB, atau mungkin ada relaksasi yang akan disampaikan teman-teman Bupati, Wali Kota dan Forkopimda,” terang Rusli.

Sementara itu Bupati Bone Bolango Hamim Pou jelaskan, di wilayah pemerintahannya memberikan progres baik dalam penanganan Covid-19.

“Penanganan Covid-19 di Bone Bolango sudah menunjukan hasil baik, dimana satu pasien sudah sembuh, namun diganti dengan satu lagi yang baru yakni seorang petugas di Hotel Dumhil…”

“Kemudian belajar dari apa kondisi sebelumnya, memang Desa Tumbihe mulai pulih, akan tetapi kami tetap berikan perhatian khusus, bahkan memberikan status siaga satu. Sebab, masih ada sekitar 70-an orang yang harus kami swab test,” papar Hamim.

Wilayah yang masih terpapar Covid-19, kata Hamim masih saling bertetangga satu wilayah dengan lain, sehingga harus tetap waspada.

“Maka dari itu kami tidak abai dalam menanganinya, kami tetap berkosentrasi dan selama lima hari kedepan kami akan melakukan rapid test di setiap desa. Jadi, jika ada 1000 penduduk, maka kami lakukan rapid test 100 orang,” tutup Hamim.(4bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan