HABARI.ID I Pilkada kali ini jelas berbada, di tangah covid-19 merubah beberapa aturan main dalam kontestasi politik 2020. Terlebih untuk para calon, yang tetap berupaya meraup simpati sembari beradaptasi dengan alur dan gaya di era pandemi. Adaptasi dengan aturan covid-19 ini benar-benar tidak boleh dianggap remeh, satu saja kesalahan bisa mempengaruhi nasib dari bakal calon.
Rustam Akili, salah satu Calon Bupati Kabupaten Gorontalo, menganalogikan pilkada kali ini seperti sedang menyantap buah Simalakama.
Dimana citra pilkada yang sarat dengan pertemuan dan konsolidasi masa yang besar, harus berbenturan dengan aturan pandemi corona.
“Kita selaku calon tak bisa menahan masa yang ingin datang, kemarin kita coba batasi 20 dan yang datang 150, nah ini gimana, kami jadi serba salah …”
“Serbasalahnya dimana, yah kalo kita suru mereka pulang maka mereka akan kecewa, kita tak mau buat pendukung kita kecewa kan …”
“Tapi kalo ditahan juga kita akan dianggap tidak patuh dengan protokol kesehatan dan potensinya dicoret, ini yang saya sebut buah Simalakama itu,” jelas Rustam Akili.
Maka dirinya meminta ketegasan dari penyelenggara Pemilu, untuk benar-benar menjalankan aturan pandemi Covid-19. Hal ini juga jadi bagian melihat keseriusan seluruh pihak, dalam menjalankan pilkada di masa corona.
“Jadi kita minta harus tegas terkati protokol kesehatan, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan dan nyawa masyarakat Kabupaten Gorontalo …”
“Maka ketegasan itu harus ada, karena kalau kita salah sedikit langsung dicoret, dipidanakan dan membuat kita tak bisa ikut, maka itu membuat kita harus lebih berhati-hati,” kata Rustam Akili.
Ditanyakan terkait opsi wacana penundaan Pilkada, Rustam Akili mengatakan pihaknya akan mengikuti keputusan pusat apabila memang akan adanya opsi penundaan.
Pihaknya berharap jika memang harus menjalankan Pilkada di tengah pandemi ini, dirinya meminta para penyelenggara dan segenap kandidat untuk bersama-sama menjalankan protokol kesehatan.
“Jadi kita berharap ada penandatangan surat integritas dari semua bakal calon, intinya yang paling penting dari demokrasi ialah nyawa manusia,” jelas Calon Bupati dari partai Nasdem itu.(dwi/habari.id).